Louis menambahkan, jika memerlukan komunikasi, hal ini bisa dilakukan melalui pesan singkat, email, atau aplikasi.
Tingkat komunikasi menjadi pembeda antara parallel parenting dan co-parenting yang diadopsi setelah perceraian secara damai.
“Co-parenting menekankan pada kerja sama dan berkomunikasi secara teratur agar orangtua bersama-sama memenuhi kebutuhan anak,” jelas Louis.
Kerja sama antarorangtua pada co-parenting tidak ada dalam parallel parenting.
“Co-parenting dan sebagian besar model lainnya bergantung pada komunikasi dan kolaborasi yang efektif. Parallel parenting meminimalkan itu.”
Pada parallel parenting, anak memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama kedua orangtua dengan meminimalkan kemungkinan konflik rumah tangga.
Kapan memilih parallel parenting
Sifat hubungan antara orangtua menentukan model parallel parenting yang sesuai.
“Kami merekomendasikan parallel parenting untuk orangtua yang memiliki konflik satu sama lain dan ada risiko salah satu atau kedua orangtua akan menunjukkan konflik ke anak,” kata Farzad.
Tetapi jika konflik ini meluas atau ditujukan kepada anak-anak maka rencana ini dapat berubah.
“Ini mengasumsikan satu orangtua tidak melakukan kekerasan fisik atau emosional terhadap anak,” kata Farzad.
“Jika salah satu orangtua melakukan kekerasan fisik atau emosional terhadap anak, bahkan parallel parenting tidak sesuai," sambungnya.
"Orangtua yang tidak melakukan kekerasan harus memiliki hak asuh tunggal atau utama -termasuk pengambilan keputusan- tergantung pada sifat dan tingkat pelecehan," tambah Farzad.
Cara menyusun parallel parenting
Keputusan untuk menjalankan parallel parenting dapat dilakukan saat perceraian terjadi ketika di pengadilan.