Deolipa Yumara menyebutkan, dirinya adalah pengacara yang ditugaskan Bareskrim Polri.
Namun meski sudah menjelaskan hal tersebut, pengacara Bharada E ini malah mendapat sederet teror dan tekanan.
Di teror seperti itu, Deolipa Yumara meluapkan emosinya.
"Namanya berperkara kan ada juga yang suka dan enggak suka. 'Woy jangan begitu, jangan begini, gua cabut, tolong ini,' ah gitu. ya kita bernegara nih.
Ini saya pengacara merah putih lho, bukan pengacara institusi atau pengacara pusat.
Saya pengacara merah putih untuk kepentingan bendera merah putih," tegasnya.
Tak Akan Mundur Jadi Kuasa Hukum Bharada E
Meski begitu, Deolipa Yumara menegaskan tidak akan mundur jadi kuasa hukum Bharada E.
Ia mengaku akan terus maju mengungkap kasus kematian Brigadir J dan mengungkap keadilan untuk kliennya, Bharada E.
"Jadi jangan diganggu lah ketika sudah ada kuasa ke kami, kami sudah bicara panjang tiba-tiba mau dihentikan, ya enggak bisa lah. Ini saya buka saja lah," ujarnnya.
Jika teror tersebut masih mengancamnya, Deolipa Yumara tak segan mengadu kepada presiden Jokowi hingga Menko Polhukam Mahfud MD.
Menurut Deolipa Yumara, saat ini keselamatanya dan Muhammad Burhanuddin sebagai pengacara Bharada E terancam.
Maka dari itu, Deolipa Yumara pun minta perlindungan pada Jokowi.
"Harapan saya ada Pak Mahfud MD, ada Pak Presiden Jokowi, ya tolong lah kami juga diperhatikan.
Bukan perhatikan keuangannya, kami sudah banyak duit, tapi perhatikanlah keselamatan saya juga."