Mengambil langkah tegas, akhirnya dinas sosial mengatakan kalau mereka akan memastikan A tidak diperlakukan dengan buruk lagi.
Mereka juga akan mengambil tindakan tegas terkait insiden tersebut.
Kisah Lainnya - VIRAL Suami Istri di Malaysia Tega Siksa Anak Angkat yang Tak Mau Makan Nasi, Anaknya Ternyata WNI
Geram anak angkatnya tak doyan makan nasi, pasangan suami istri ini tega pukuli anak.
Pada tanggal 22 Juli 2022, sepasang suami istri di Malaysia ditangkap oleh polisi setelah ada laporan mereka sering menganiaya seorang anak dengan menggunakan gantungan baju, tongkat, dan bahkan menyalakan korek api.
Menyusul berita tersrbut, Sinar Harian mengabarkan kalau pasangan itu sudah mengaku bersalah saat dibawa ke Pengadilan Negeri Bandar Baru Bangi beberapa waktu lalu atas tuduhan menganiaya korban.
Amira Hamzah yang merupakan warga Malaysia bersama suaminya Mohd Fitri Jasman warga negara Singapura, membuat pengakuan setelah dakwaan terhadap mereka dibacakan oleh hakim Effandi Nazila Abdullah.
Pasangan itu dituduh mengadopsi seorang anak perempuan dan menyiksanya hingga luka fisik.
Baca juga: Tak Tahan dengan Anak Angkat yang Terlalu Nakal & Bikin Pusing, Ibu Murka Siksa Alat Vital Si Bocah
Baca juga: Diselingkuhi, Gadis Ini Akhirnya Menikah dengan Ayah Mantan Pacarnya: Mantan Jadi Anak Tiri
Proses pengadilan kemudian ditunda untuk mendengarkan fakta-fakta kasus dan putusan.
Sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan seorang gadis kecil dipukuli dengan sapu karena menolak makan nasi.
Video tersebut direkam oleh sekelompok remaja yang juga berada di lokasi kejadian dan menyaksikan sendiri penganiayaan tersebut, sebelum melaporkannya ke polisi, dikutip dari Lobak Merah, Kamis 28 Juli 2022.
Penyelidikan awal menemukan fakta kalau anak berusia 4 tahun itu ternyata adalah anak warga negara Indonesia.
Ia dikabarkan tidak memiliki identitas karena belum pernah terdaftar.
Awalnya, gadis berusia 4 tahun itu diserahkan kepada tersangka sejak April lalu, karena ibu kandungnya tidak mampu merawatnya.
Kini, korban dikabarkan telah ditempatkan di bawah perawatan Departemen Kesejahteraan Masyarakat setelah menerima perawatan di Rumah Sakit Kajang.