Awalnya, sopir itu menyuruhnya duduk di depan.

Hari pertama dia tanya nama dulu, katanya anakku lucu, dia cantik, dia mencubit pipinya.

Hari berikutnya dia mulai memegang tangan.

Dia menggosok-gosok tangan anak saya.

Setelah itu dia meraba paha anak saya dan bahkan bersujud mendekatkan wajahnya ke paha anak saya.

Sopir itu bilang tidak apa-apa dan menyuruh anakku untuk jangan khawatir.

Dia minta nomor WA anak saya dan berjanji akan memberikan cokelat keesokan harinya," papar Amir Danau.

Mendengar cerita anaknya itu, Amir merasa geram.

Dia kemudian menelepon sopir lain yang memperkenalkan sopir ini kepada mereka.

Dan ternyata sopir ini memang bermasalah.

Sebelumnya dia kedapatan mengirim pesan yang berlebihan kepada ibu siswa, termasuk dengan istri Amir.

Mengetahui hal tersebut, Amir tak tinggal diam dan membuat perhitungan.

"Pagi ini, saya menunggunya datang.

Saya tidak peduli siapa dia, ini untuk memberikan pelajaran.

Saya tidak tahu berapa banyak yang telah menjadi korbannya, tetapi yang jelas, banyak anak yang tidak berani memberi tahu orangtua mereka jika terjadi sesuatu.