TRIBUNSTYLE.COM - Seperti apa hukum seseorang tak berpuasa saat dalam perjalanan, Ustaz Adi Hidayat jelaskan cara mengqadha puasa sesuai syariat.
Ibadah puasa adalah ibadah wajib bagi kaum Muslim yang memenuhi syarat. Umat Islam diperintah untuk menunaikan ibadah puasa.
Saat ini kita berada di bulan Ramadhan 1443 H atau Ramadhan 2022. Bagaimana hukum puasa bagi para musafir.
ustadz Adi Hidayat pun memberikan penjelasan serta hukumnya. Tak ketinggalkan juga tentang katagori perjalanan para musafir.
Musafir adalah orang yang melakukan perjalanan dalam jarak jauh. Pada golongan orang-orang yang boleh tak berpuasa, musafir termasuk di dalamnya.
Terdapat hukum sendiri bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan atau musafir.
Baca juga: Apakah Menggosok Gigi di Siang Hari Membatalkan Puasa Ramadhan? Simak Penjelasan Ustaz
Baca juga: Apakah Mimpi Basah Atau Keluar Air Mani di Siang Bolong Membatalkan Puasa Ramadhan? Simak Kata Ustaz
Lalu bagaimana hukumnya puasa bagi musafir?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan dalam bahasa Arab ada dua jenis perjalanan safar dan zihab.
"Orang-orang yang melakukan perjalanan jauh dan jaraknya lebih dari 80 km bisa disebut sebagai safar. Sedangkan zihab relatif dekat tidak melampaui 80 km," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube DUNIA ISLAM.
Safar disini bisa diartikan sebagai perjalanan yang menyulitkan dan bahkan bisa merubah zona waktu.
Oleh karena itu, orang-orang yang dalam keadaan safar atau melakukan perjalanan bisa membatalkan puasanya karena dalam keadaan sulit. Sulit bisa karena medannya, jaraknya, atau keadaannya.
Bahkan ada kondisi safar tertentu yang mutlak mengharuskan kita untuk berbuka. Bahkan kata beberapa ulama, hukum berbukanya sama wajibnya dengan hukum puasa di hari-hari Ramadhan biasa.
Jadi Ustadz Adi Hidayat menjelaskan lebih lanjut kalau anda dalam kondisi safar tertentu akan berdosa jika tidak berbuka puasa.
Kejadian ini pernah terjadi di masa Nabi SAW. Ada seorang yang tiba-tiba istirahat di bawah pohon dengan kondisi yang sangat lemas.
Kebetulan waktu itu, Nabi juga sedang diperjalanan Safar. Nabi yang melihat itu kemudian bertanya “Kamu kenapa?”. Mereka menjawab “Saya sedang puasa ya Rasulullah”. Kata Rasulullah kembali “Tidak bagus anda memaksakan puasa dalam Safar dalam kondisi yang seperti ini”.