Sisi positifnya, mereka dapat menggunakan perangkat itu untuk tujuan pembelajaran dan komunikasi dengan orangtua.
Namun, ada juga yang memanfaatkan kesempatan untuk menyebarkan video porno dan lain sebagainya.
Sebagai hukuman bagi siswa yang menyalahgunakan posel, biasanya guru akan menyitanya untuk sementara waktu.
Namun hal tak biasa dilakukan oleh seorang guru yang sampai membakar ponsel milik siswa.
Sejak Minggu lalu, heboh rekaman melalui aplikasi TikTok, Twitter, dan Facebook yang menampilkan aksi tersebut.
Dalam rekaman berdurasi 15 detik itu, dua guru perempuan secara bergiliran melemparkan beberapa ponsel ke dalam kobaran api di sebuah tong besi.
Sekelompok siswi juga terlihat di area tersebut, bahkan ada yang berteriak dan saat melihat ponselnya dilempar ke dalam api.
Peristiwa itu direkam pada malam hari, diyakini terjadi di sebuah pondok pesantren.
Hingga saat ini, video yang diunggah melalui TikTok Malaysian Update News telah ditonton dua juta kali.
Namun, lokasi pasti kejadian tersebut masih menjadi misteri di kalangan warganet.
Ada yang menganggap itu terjadi di Indonesia.
Selain di TikTok, warganet di Twitter dan Facebook juga mengecam keras tindakan kedua guru perempuan tersebut dengan menyebutnya kejam dan ilegal.
Banyak dari mereka yang tidak setuju dengan tindakan guru dan berharap pendekatan yang lebih harmonis dapat diambil dalam menangani kasus penggunaan telepon seluler di sekolah.
"Pertama-tama, ini gila membakar ponsel seperti itu? 100 persen berbahaya. Jangan pernah membakar ponselmu,"
Kedua, kamu tidak berhak melakukan semua ini. Setidaknya kamu bisa menyitanya dan mengembalikannya nanti.