TAK Ada Lagi Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA, Nadiem Makarim Siapkan Kurikulum Merdeka

Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tak akan ada lagi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA, Nadiem Makarim siapkan kurikulum terbarunya 'Merdeka.'

TRIBUNSTYLE.COM - Tak akan ada lagi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA, Nadiem Makarim siapkan kurikulum terbarunya 'Merdeka.'

Kegiatan belajar siswa SMA di tahun mendatang siap diubah dengan kurikulum Merdeka terbaru.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mempersiapkan wajah baru untuk sistem sekolah SMA di kurikulum Merdeka.

Baca juga: BLUSUKAN Ala Mendikbudristek Nadiem Makarim, Nginap di Rumah Seorang Guru, Semringah Dapat Kamar Ini

Baca juga: Viral Buku Ajar Biologi Mengutip Harun Yahya, Ulil Abshar Abdalla Minta Nadiem Makarim Melacak

Seorang siswa mencoba duduk di meja belajar yang ditambahkan plastik di sekelilingnya di SMAN 4 Kota.Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020) (KOMPAS.COM/BUDIYANTO)

Nadiem mengatakan, Kurikulum Merdeka atau sebelumnya disebut Kurikulum Prototipe akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah.

Nadiem mencontohkan, nantinya di sekolah SMA tidak akan ada lagi jurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa.

“Di dalam program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka."

"Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan atau peminatan,” kata Nadiem secara virtual, Jumat (11/2/2022).

Ia mengatakan, siswa bisa bebas memlih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA.

Siswa, lanjut Nadiem, tidak lagi akan terkatagorikan dalam kelompok jurusan IPA, IPS, atau Bahasa.

“Ini salah satu keputusan atau choice atau pemilihan yang bisa diberikan kemerdekaan bagi anak-anak kita yang sudah mulai masuk dalam umur dewasa untuk bisa memilih,” ucapnya.

Adapun Kurikulum Merdeka dapat mulai digunakan di tahun ajaran 2022/2023.

Sekolah juga tidak akan dipaksakan untuk mengikuti kurikulum itu, namun diberi kebebasan untuk memilih kurikulum yang sesuai kesiapannya.

Menurut Nadiem, konsep Kurikulum Merdeka juga sudah banyak dipakai di negara-negara maju.

Selain itu, menurut Nadiem, guru akan diberikan kewenangan untuk menentukan alur pembelajaran melalui kurikulum baru ini.

“Jadinya guru ini bisa memilih kalau misalnya guru itu merasa dia mau lebih cepat, itu bisa."

Halaman
1234