Billar mengatakan, Lesti selalu membelikan baju bermerk terkenal dengan harga fantastis untuk sang buah hati.
Padahal menurut Billar, baju Baby L tak perlu semahal itu, mengingat penggunaannya pun hanya dalam jangka waktu terbatas.
"Kalau dedek belanja ya sesuai sama yang dibutuhkan, kebutuhan anak," kata Rizky Billar
"Tapi berlebihan, karena kebutuhan anak itu ada premier, sekunder, tersier," tambahnya.
Oleh karenanya menurut Billar, cara Lesti Kejora membelanjakan kebutuhan putranya perlu direm.
"Kamu itu premier kayak baju, kebutuhan anak cuma Lesti itu pengen baju untuk anak yang mewah, yang hype," ungkapnya.
"Sementara bayi cuma bisa digunain seminggu atau dua minggu, kan sayang," papar Billar menjelaskan alasannya.
Berbeda dari cara berfikir Rizky Billar, Lesti Kejora merasa putranya harus diberikan baju bermerk mahal untuk menunjang konten.
Ujarnya, banyak tamu yang datang ke rumah untuk menjenguk Baby L dan menjadikannya sebagai konten.
"Kakak, baby L itu kerja setiap hari, banyak orang ke rumah jadi biar bagus bajunya ganti-ganti," ujar Lesti Kejora.
"Tapi kan enggak mesti pakai baju yang mahal," seru Rizky Billar.
"Enggak apa-apa, kalau memang ada buat anak kenapa, buat anak mah sok harta, nyawa, semua dikasih," jawab Lesti Kejora.
Mendengar perkataan sang istri yang ngotot ingin membelikan baju mahal untuk Bab L meski hanya digunakan dalam waktu singkat, Rizky Billar pun pasrah.
Sejatinya dia juga menginginkan putranya mendapatkan yang terbaik.
Hanya saja menurutnya, gaya belanja Lesti Kejora sangat boros.