Doa Muslim

Bacaan Doa Pagi yang Dianjurkan Nabi SAW, Muslim Dibukakan Pintu Rezeki dan Dijauhkan dari Bahaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi muslimah berdoa pagi.

TRIBUNSYLE.COM - Berikut doa pagi yang dianjurkan Rasulullah SAW, lengkap deretan keutamaannya, muslim dibukakan pintu rezeki dan dijauhkan dari bahaya.

Doa menjadi media penting saat kita mengharapkan sesuatu setelah maksimal berusaha.

Doa mengajarkan kita untuk berharap semuanya hanya kepada Allah SWT, termasuk untuk mendapat rezeki yang berkah dan melimpah. 

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al Mu’min: 60)

Awali pagi dengan menunaikan ibadah dimulai sholat dhuha dan juga membaca doa.

Setelah sholat dhuha bacalah sejumlah doa untuk dimudahkan dan dibuka pintu rezeki.

Ilustrasi doa pagi. (NET)

Baca juga: KUMPULAN Bacaan Dzikir Lengkap, Bisa Diamalkan Setiap Saat hingga Sebelum Tidur Malam

Baca juga: Sering Insomnia? Bacalah Doa dan Dzikir Ini, Langkah Pembersihan Diri, Dilindungi Hingga Pagi Tiba

Berikut adalah kumpulan bacaan doa pagi hari yang dianjurkan Rasulullah SAW, dalam bahasa Arab dan latin, lengkap dengan terjemahan.

Membaca doa pagi hari sebelum beraktivitas, menjadi salah satu amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Ini juga merupakan ikhtiar batiniah yang ditujukan untuk Allah SWT, tuhan pencipta seluruh alam semesta.

Doa Islam ini juga dianjurkan dibaca kembali saat petang, misalnya saat usai Sholat Magrib.

Doa Islam berikut ini merupakan doa yang juga pernah dibaca Nabi Muhammad SAW.

Berikut kumpulan doa - doa Islam di pagi hari selengkapnya, dikutip dari buku Dzikir Pagi dan Petang, Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, penerbit Pustaka Arafah Solo:

 
1. Doa Terhindar dari Bahaya

Dibaca 7 kali

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Bismillahilladzi La Yadhurru Ma’asmihi Syai’un fil Ardhi wa Laa fis Sama’i wa Huwas Sami’ul ‘Alim.”

Halaman
12