Berbagai pikiran buruk sempat menyambanginya.
"Yang aku pikirin anak aku gimana ini? pikirannya udah kemana-mana," ungkapnya.
Sang ayah rupanya juga mengidap kanker.
"Aku semangat hidupnya tinggi, Papaku juga dulu kanker juga.
Aku nggak mau telat seperti papa aku."
Imel menjalani delapan kali kemoterapi.
"Ini alhamdulillah sudah selesai kemo," ujarnya.
Dirinya bersyukur dengan penyakit yang diidap membuatnya lebih dekat ke Tuhan.
"Aku bersyukur dikasih kesempatan memperbaiki diri.
Saat aku sakit yang aku kerjain bukan lagi ngelihat media sosial.
Tapi ada baca Al-Quran atau apa, setidaknya itu sedikit aja perubahan di diri aku," kata Imel.
Ibu satu anak itu memikirkan nasib anaknya.
"Tapi kalau misalnya mikirnya aku akan meninggal, itu pasti, tapi aku udah berjuang untuk anak aku."
Psikis-nya down saat dinyatakan mengidap kanker.
Meski begitu, Imel tetap memiliki semangat untuk sembuh.