Lebih lanjut, Ucok Baba juga tak ingin masalah pemalakan preman itu berlanjut panjang.
Pasalnya, Ucok Baba sebenarnya sudah kenal dengan sosok preman yang memalaknya.
Oleh karena itu ia awalnya sempat merasa kaget dan memikirkan kesalahannya saat preman datang ke kafe miliknya dan melontarkan ancaman.
"Dengan beliau itu udah kenal sama pelaku cuma say hello saja.
Lalu beliau sudah beberapa kali mengancam-ancam di situ.
Saya kaget terjadi seperti ini, kalau dia datang baik-baik nggak mungkin aku nggak layani," katanya.
Sementara itu, menurut penuturan Tim Jaguar yang diwakili oleh Iptu Winam, awalnya Ucok Baba tidak ingin membuat laporan kepada pihak berwajib.
Diduga hal tersebut karena ia memikirkan kelangsungan usahanya.
Namun pihak kepolisian sendiri akhirnya menindak lanjuti aksi pemalakan tersebut agar tidak lagi terulang.
"Sebenarnya Bang Ucok tidak melapor karena ya mungkin menyangkut kelangsungan usaha.
Tapi polisi tidak memperbolehkan itu. Dan harus kita tindak lanjuti," kata Iptu Winam perwakilan dari tim Jaguar.
Iptu Winam sendiri berpendapat bahwa sosok Ucok Baba merupakan orang yang memiliki jiwa sosial tinggi.
Pasalnya, karyawan yang bekerja di kafe milik Ucok Baba saat ini adalah mereka yang menjadi korban PHK.
"Bang Ucok itu luar biasa, jiwa sosialnya tinggi, pekerjanya di kafe saat ini korban PHK, dia ingin menolong orang," ujar Iptu Winam.
Tak sampai di situ, Iptu Winam pun membeberkan alasan lain kenapa Ucok Baba enggan memperpanjang masalah tersebut.