Yakni yang berbunyi, "Mulai hari ini, saya haramkan tubuhku menyentuh tubuhmu."
Saking sakit hatinya, Maia tak bisa menangis dan kehilangan empati pada orang lain.
Dilansir dari Tabloid NOVA, kondisi ini membuat Maia Estianty buru-buru ke psikolog agar traumanya bisa disembuhkan.
"Jadi dulu aku kan ada laporan KDRT. Terus ditunjuk psikolog buat memeriksa aku."
"Nah, aku kan bawaannya ketawa, pokoknya enggak boleh menunjukkan kesedihan di depan orang lain."
"Gara-gara itu aku dianggap normal, sehat.
Padahal hatiku remuk," ungkap Maia Estianty kini, di YouTube The Sungkars Family, Senin (14/06).
Karena hasil pemeriksaan tidak tepat, Maia Estianty akhirnya memutuskan mencari psikolog sendiri.
"Karena aku enggak bisa nangis, mungkin terlalu sakit, jadi melihat orang kecelakaan kayak enggak ada kepekaan."
"Kayak, 'Oh ya udah kalau meninggal terus kenapa?'
Dan aku juga nggak mau nikah, bener-bener yang, 'Ngapain nikah? Ih.
Baca juga: Merasa dapat Karma Setelah Cerai dari Ahmad Dhani, Maia Estianty Basuh Kaki Ibunda: Aku Minta Maaf
Itu kan traumatik'," sambungnya, dikutip dari TribunJatim.com, Saking Trauma Maia Estianty di-KDRT sampai Susah Menangis, Nasihat Irwan Mussry Kini Jadi Pegangan.
Beruntung, setelah dua kali bertemu psikolog pilihannya itu, Maia Estianty bisa menitikkan air mata lagi.
"Waktu itu dihipnoterapi terus suruh bayangin anak-anak. Ya nangislah aku," katanya.
Meskipun sudah menunjukkan kemajuan, Maia Estianty kala itu masih sulit menangis jika dihadapkan dengan masalah selain anak.