Tokoh Viral Hari Ini

Sosok John Pemberton, Ahli Farmasi yang Sukses Temukan Coca-Cola namun Hidupnya Berakhir Tragis

Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Patung John Pemberton penemu Coca-Cola.

Reporter: Amirul Muttaqin

TRIBUNSTYLE.COM - Perjalanan hidup John Pemberton, ahli farmasi yang sukses temukan Coca-Cola namun hidupnya berakhir tragis.

Coca-Cola adalah merek minuman ringan berkarbonasi dari Amerika Serikat yang telah mendunia.

Minuman ini bisa dengan mudah menemukannya di berbagai tempat mulai dari toko-toko eceran, distributor jasa makanan, mesin penjaja hingga restoran besar.

Jika menyukai Coca-Cola, kamu perlu berterima kasih kepada sosok penemunya yakni John Pemberton.

Dikutip dari berbagai sumber, inilah perjalanan hidup John Pemberton selengkapnya.

Baca juga: Buntut Cristiano Ronaldo Singkirkan Botolnya, Saham Coca-Cola Langsung Anjlok hingga 57 Triliun

Baca juga: Respon Coca-Cola Tanggapi Aksi Cristiano Ronaldo Singkirkan Minuman Soda Jelang Laga Euro 2020

John Styth Pemberton (wikimedia)

Sosok John Pemberton

John Stith Pemberton lahir pada 8 Juli 1831 di Knoxville, Georgia, Amerika Serikat.

Dia menghabiskan masa kecilnya di kota Roma, di kaki bukit Appalachia, Georgia. Ayahnya bernama James C Pemeberton dan ibunya, Martha L Gant.

Di kota Roma itulah Pemberton bersekolah hingga menempuh pendidikan di Reform Medical College of Georgia, mengambil jurusan bidang farmasi dan kedokteran.

Dia dilatih sebagai steam doctor oleh dokter sekaligus herbalis Samuel Thomson.

Steam doctor merupakan istilah bagi perawatan medis dengan herbal dan mandi uap untuk membantu pasien terbebas dari penyakit dengan berkeringat banyak.

Pemberton mampu menyabet gelar pada usia 19 tahun. Kemudian, dia memperoleh gelar farmasi yang lebih konvensional di Philadelphia.

Pemberton kemudian bertemu dengan seorang mahasiswi Wesleyan College di Macon bernama Ann Eliza Clifford Lewis.

Keduanya menikah pada 1853 dan memiliki seorang putra, Charles Ney Pemberton, setahun kemudian dan tinggal di Columbus, Georgia.

Berawal dari obat hingga ditemukan Coca-Cola

John Pemberton awalnya membuka bisnis grosir dan eceran bahan baku obat-obatan farmasi yang dijual di apotek.

Dia kemudian direkrut menjadi tentara selama Perang Saudara di AS yang turut bertempur di Battle of Columbus sekitar 1865.

Akibat perang tersebut, Pemberton menderita luka sabetan pedang di dada yang amat menyakitkan.

Banyak veteran perang menggunakan morfin untuk mengurangi rasa sakit akibat luka-luka.

Begitu pula Pemberton yang sampai mengalami kecanduan morfin.

Sebagai ahli farmasi, dia memutuskan untuk menciptakan obat untuk mengatasi kecanduannya.

Setelah berkali-kali melakukan uji coba, lahirlah formula yang dikenal sebagai "Pemberton's French Wine Coca".

Formula itu mengandung ekstrak dari daun koka meski dalam jumlah yang terbatas.

Pada, 1885, Pemberton's French Wine Coca diluncurkan di Atlanta.

Minuman ini berguna untuk mengatasi sakit kepala, kecanduan morfin, membantu mental, dan obat penguat saraf.

Coca-Cola (Instagram/@cocacola_id)

Pemberton's French Wine Coca berkembang menjadi Coca-Cola setelah munculnya larangan alkohol beredar di Atlanta pada 1886.

Dengan menggunakan laboratorium di rumah, dia menghabiskan waktunya untuk mencari formula untuk membuat sampel sirup bebas alkohol, yang kemudian dikirim ke apotek untuk diuji.

Pada Mei 1886, formula terakhirnya siap dijual dalam bentuk sirup di Atlanta's Jacob Pharmacy.

Sirup dicampur dengan air dan dijual dengan harga eceran lima sen.

Kemudian, seorang petugas farmasi membuat penyempurnaan cemerlang menggantikan air biasa dengan air soda.

Pemberton kemudian mendirikan perusahaan dan menunjuk putranya bertanggung jawab atas produksi.

Seiring dengan perkembangannya, seorang pemasar iklan bernama Frank Mason Robinson muncul menawarkan pemasaran produk yang lebih massif.

Dari situlah muncul perusahaan bernama Coca-Cola, yang merupakan gabungan nama dua bahan dasarnya. 

Logo antik yang masih digunakan sampai sekarang pun diluncurkan pada masa itu.

Nasib tragis John Pemberton 

Patung John Pemberton memegang gelas Coca-Cola. (Alchetron via Kompas.com)

Seiring dengan kesuksesannya menemukan Coca-Cola, John Pemberton ternyata tak benar-benar bisa lepas dari morfin.

Kecanduannya justru makin menjadi-jadi hingga ia nyaris bangkrut gara-gara mahalnya biaya untuk membeli morfin. 

Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan karena kecanduan morfinnya, Pemberton menjual hak atas formula dan bagian dari perusahaannya kepada taipan bisnis Asa Griggs Candler.

Pemberton masih percaya bahwa minuman ciptaannya itu akan menjadi minuman nasional di masa depan sehingga ia tetap mempertahankan hak kepemilikannya.

Ia berharap ke depan dirinya bakal memberikan perusahaan itu kepada putranya, Charley Pemberton.

Pemberton berpendapat bahwa meskipun perusahaan lain dapat menggunakan formula itu, tapi Charley tetap memiliki kepemilikan nama Coca-Cola.

Sayang, Charley ternyata lebih tertarik mendapatkan uang dengan cepat sehingga dia menjual apa yang tersisa dari paten kepada Candler.

Pada bulan Agustus 1888, Pemberton yang telah sakit selama beberapa tahun itu akhirnya meninggal karena kanker perut.

Pada saat kematiannya, Pemberton sudah jatuh miskin dan masih kecanduan morfin.

Menurut Mark Pendergrast, yang menulis buku For God, Country, and Coca-Cola: The Definitive History of the Great American Soft Drink dan Perusahaan yang Membuatnya, Charley Pemberton juga ternyata menderita penyalahgunaan zat adiktif. 

Dia merupakan peminum dan pengguna opium dan meninggal enam tahun setelah ayahnya.

(Tribunstyle/ Amr)

#CocaCola #JohnPemberton