Tsania mengaku sudah tak sabar ingin segera berkumpul bersama buah hatinya.
"Saya berharap ada jalan dan keajaiban dari Allah supaya bisa kumpul lagi sama anak-anak," ujar Tsania Marwa.
Tsania Marwa Kesal soal Atalarik Tulis Surat Terbuka
Meski Tsania Marwa yang mendapat hak asuh anak, ia justru tak bisa membawa pulang Syarif dan Shabira dari rumah Atalarik.
Setelah peristiwa itu, Atalarik sempat menulis surat terbuka yang menyinggung soal proses eksekusi tersebut.
Tak ingin ada kesalahpahaman, wanita keturunan Arab ini turut buka suara atas surat terbuka mantan suami.
Baca juga: Kagumi Tsania Marwa Berani Eksekusi Anak, Maia Estianty Speechless: Kayak Flashback Masa Lalu Sedih
Baca juga: Kecewa Cara Penjemputan Kedua Anaknya oleh Tsania Marwa, Atalarik Syah: Bagai Penggerebekan Teroris
Tsania Marwa menyoroti soal pernyataan Atalarik terlalu banyaknya petugas keamanan saat eksekusi berlangsung.
"Poin yang paling banyak protes, tanda kutip, itu adalah kenapa seakan-akan membawa pihak polisi yang banyak," ungkap Tsania Marwa dalam kanal YouTube MAIA ALELDUL TV.
Ia menerangkan jika hal itu memang sudah sesuatu aturan dari pengadilan.
"Di sini aku mau jelasin, itu memang sudah SOP-nya.
Kalau memang menganggap semua itu adalah hal-hal yang mengganggu psikologis anak, ya udah kasih aja baik-baik, gampangkan," sambungnya.
Tsania mengaku sampai melakukan aksi penjemputan tersebut lantaran sikap Atalarik yang tak tepat.
Ia menuturkan eksekusi dilakukan karena mantan suami tak kunjung menyerahkan kedua anak pada dirinya.
"Aku bisa sampai di titik eksekusi itu karena bapaknya tidak mau menyerahkan anak-anak.
Dikasih waktu delapan hari sama Pengadilan namanya itu Aanmaning, dalam delapan hari dia kasih selesai, nggak ada lagi drama-drama," bebernya.