MENGENAL Sianida Jenis C yang Dicampur NA ke Sate, Berjuluk Silent Killer, Tak Bahu & Rasanya Pahit

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah pelaku pengirim sate beracun sianida

TRIBUNSTYLE.COM - Kasus sate bercampur sianida yang tewaskan anak driver ojol masih menyita perhatian publik.

Kasus sate bercampur sianida menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat.

Pasalnya masyarakat harus waspada dengan pemberian orang yang tak dikenal.

Mengutip dari Kompas.com, Nani Taburkan Racun Kalium Sianida yang Dipesan Online di Sate Ayam, kronologi pelaku mencampurkan sianida ke sate akhirnya terungkap.

Pengirim bernama NA atau Nani Apriliani Nurjaman (25) alias Tika beralamat KTP Desa Buniwangi, Kecamatan Palasan, Majalengka, Jawa Barat menaburkan racun jenis kalium sianida (KCn) pada sate ayam.

NA sudah merencanakan perbuatannya.

Pemesanan racun sudah dilakukan beberapa hari sebelumnya.

Baca juga: INCAR Nyawa Polisi Senior, NA Kirim Sate Sianida, Ternyata Sakit Hati Target Nikah dengan Orang Lain

Baca juga: MISTERI Racun di Sate yang Tewaskan Putra Ojol, Bumbunya Pahit Ucap Sang Anak Sebelum Ambruk

Sasaran utama pengirim sate beracun ternyata bukan sembarangan (Shutterstock , Dok Polsek Sewon)

Pemesanan dilakukan melalui online e commerce atau e- Dagang.

Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, motifnya sakit hati karena ternyata target yakni T menikah dengan orang lain.

Sempat beredar kabar jika taget kiriman, yakni T merupakan polisi.

Namun, Burkan tidak menjawab secara gamblang.

"Pernah berhubungan dulu sebelum nikah.

Target T sedang kita dalami.

(Profesi target) Pegawai negeri," kata Burkan di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021) NA alias Tika terancam hukuman mati.

Racun KCn ini menyebabkan Naba Faiz Prasetya (10) warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, meninggal pada Minggu (25/4/2021).

Polisi menyita beberapa barang bukti di antaranya helm, sandal, uang tunai Rp 30.000, hingga dua sepeda motor.
Tersangka dijerat Pasal 340 KUHPl sub Pasal 80 ayat (3) Jo Pasal 76 C Undang-undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman mati atau paling lama 20 tahun penjara.

Sementara itu hasil pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan paket sate bakar misterius yang dikonsumsi NFP (8) memang mengandung racun.

Hasil itu laboratorium itu sudah diserahkan kepada polisi pada Kamis 28 April 2021.

Polisi menyebutkan racun tersebut terdapat dalam bumbu kacang dari sate.

Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Arief Nurrochmad, MSi, MSc, Apt menjelaskan terkait racun jenis C ini.

Menurutnya, racun jenis C merujuk kepada struktur kimia yang kebanyakan mengandung CN atau sianida.

Anak driver ojol yang tewas setelah makan sate (Instagram)

Namun, bentuk sianida bisa bermacam-macam, semisal gas, kristal, dan cair.

"Racun jenis C merujuk ke struktur kimia dari yang kebanyakan mengandung sianida.

Sianida ada yang bentuknya gas, kristal, cair," kata Arief kepada Tribunjogja.com, Jumat (29/4/2021).

Ia menambahkan, jenis racun tersebut memang banyak ditemukan di masyarakat dan rumah tangga.

Semisal di dalam pestisida, racun tikus, racun ikan, dan sebagai penyepuh emas atau perak.

Walaupun banyak pula ditemukan secara alami di beberapa tanaman, semisal singkong, juga asap rokok.

Ditanya tentang sifat zat racun tersebut, Arief menjelaskan sianida tidak memiliki bau.

Namun, jika dicampur ke dalam makanan atau cairan, rasanya seperti kacang almond pahit atau seperti makanan gosong.

Istilah umumnya disebut silent killer," imbuhnya, dikutip dari TribunJogja.com, Bumbu Sate yang Dikonsumi Anak Pengemudi Ojol Dicampur Racun Berjuluk Silent Killer.

SOSOK Aiptu Tomi, Penyidik Senior yang Ramah, Sasaran Utama Sate Sianida, Pelaku Ngaku Sakit Hati

Sementara itu, target utama pengirim sate beracun sianida ternyata bukanlah orang sembarangan.

Sasaran utam pengirim sate sianida tak lain adalah Aiptu Tomi, penyidik senior di Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Yogyakarta.

Lantas siapakah Aiptu Tomi hingga menjadi target ancaman sang pengirim sate sianida?

Mengutip dari TribunJogja.com, TARGET Paket Sate Bakar Dicampur Potas Polisi Berpangkat Aiptu, Penyidik Senior, ini profil lengkapnya.

Baca juga: Wanita Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Ojol Ditangkap, Target Awal untuk Bunuh Pria Ini

Sasaran utama pengirim sate beracun ternyata bukan sembarangan (Shutterstock , Dok Polsek Sewon)

1. Penyidik senior Satreskrim Polresta Yogyakarta

Tomi adalah anggota Kepolisian di bagian Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.

Aiptu Tomi menjadi penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta.

Informasi itu dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja kepada Tribunjogja.com , Minggu (2/5/2021).

Ia menjelaskan, T berpangkat Aiptu dan kini masih berstatus sebagai penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelasnya.

2. Tangani ratusan kasus kriminal

Timbul mengatakan ratusan kasus kriminal pernah ditangani.

Saat ditanya terkait kasus kriminal paling krusial yang pernah ditangani oleh T, Timbul belum memastikan lebih lanjut.

"Belum tahu pasti kalau itu, banyak ya," kata Timbul

3. Dapat penghargaan

Penelusuran Tribun Jogja, T pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada 2017 silam sebagai penyidik terbaik.

Timbul pun membenarkan adanya informasi tersebut dan menegaskan bahwa T memang penyidik senior dengan kinerja yang baik.

"Ya karena sudah senior di reskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," terang dia.

Namun demikian, Timbul belum memastikam sudah berapa lama T bertugas sebagai penyidik di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

"Kalau itu belum tahu pasti, yang jelas dia sudah senior," tegasnya.

Baca juga: KRONOLOGI Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol, Mengira Dapat Rezeki Ternyata Bawa Petaka

4. Ramah

Menurut Timbul, selama mengabdi di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, T dikenal ramah dan baik kepada siapa pun.

Ia cukup terkejut lantaran ada seseorang yang mengirim paket sate beracun ke rumahnya, yang pada akhirnya justru salah sasaran dan menelan korban bocahberusia 10 tahun bernama Naba Faiz Prasetya, Warga Bangunharjo, Sewon, Bantul.

"Dia dikenal ramah, dan biasa-biasa saja dengan rekan-rekan di Polresta.

"Kalau untuk alasan mengapa dikirimi sate beracun ya itu kewenangan penyidik yang menangani," pungkasnya.

#sateberacun #driverojol