TRIBUNSTYLE.COM - Duka mendalam dirasakan Bandiman, driver ojol yang putranya tewas setelah mamakan sate pemberian wanita misterius.
NFP (8) putra Bandiman, diduga menyantap sate beracun yang dibawa pulang oleh ayahnya.
Siswa SD Muhamadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul, Yogyakarta itu meninggal usai menyantap sate pemberian orang tak dikenal yang diterima ayahnya Bandiman (36).
Minggu sore, sebelum tragedi itu terjadi, NFP masih mengikuti kegiatan pengajian di sebuah masjid tak jauh dari tempat tinggalnya.
Magrib, Bandiman pulang membawa makanan berupa sate, tetapi setelah dimakan bersama-sama, sang ibu dan NFP muntah-muntah seperti keracunan.
Bandiman masih terlihat syok menghadapi kenyataan pahit yang menimpa keluarganya, terutama sang anak.
Meski demikian, pria yang akrab disapa Bandi itu bisa menjelaskan kronologi kejadian yang merenggut nyawa putranya.
Baca juga: KRONOLOGI Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol, Mengira Dapat Rezeki Ternyata Bawa Petaka
Semua bermula ketika ia habis istirahat dan menunaikan salat asar di sebuah masjid di Kota Yogyakarta, Minggu (25/4/2021).
Bandi tiba-tiba dihampiri seorang perempuan dan dimintai tolong untuk mengantarkan paket sate ke daerah Kapanewon Kasihan, Bantul.
Dari pengakuannya, perempuan itu berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan hijab dan baju warna krem.
"Iya minta tolong untuk mengantarkan paket ke rumah Pak Tomy di Kasihan. Saya bilang pakai aplikasi saja. Mbaknya beralasan nggak punya aplikasi ojol," jelas Bandi dikutip dari artikel Tribun Jogja dengan judul Kronologi Siswa SD di Bantul Meninggal Setelah Memakan Paket Sate Misterius.
Saat itu juga, Bandi bergegas menuju rumah Pak Tomy, penerima paket yang berlokasi di daerah Kapanewon Kasihan.
"Perempuan tersebut berpesan, pengirim paket makanan sate atas nama Pak Hamid," ungkap Bandi.
Sesampai di rumah tujuan, Bandi menelepon nomor Tomy yang diberikan oleh perempuan pengirim paket.
Telepon Bandi pun direspons oleh Tomy.