2. Musafir atau Orang Bepergian Jauh
Kemudian yang kedua adalah musafir atau orang yang bepergian dengan cara tertentu, seperti jarak yang boleh untuk jama' dan qasar.
Sementara jika ketika bepergian seseorang dalam keadaan sehat dan bugar, lebih baik berpuasa.
Wahid menjelaskan jika perjalanan sebetulnya ringan, puasa lebih baik daripada tidak berpuasa.
"Misalnya Semarang sampai Jakarta naik pesawat,
sebenarnya naik pesawat itu ringan, tidak membuat dia kesusahan," tuturnya.
Musafir, menurutnya, boleh tidak puasa di bulan Ramadhan asal harus dibayar atau diganti dengan qadha.
"Tetapi, dengan alasan karena dia musafir, itu membuat dia boleh tidak melaksanakan puasa meskipun nanti harus dibayar atau qadha," terang Wahid.
3. Ibu Hamil dan Menyusui
Berikutnya, ada orang hamil dan ibu menyusui.
Orang yang menyusui jika memang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan, boleh tidak berpuasa.
Ibu hamil dan menyusui sifatnya dispensasi, bisa tidak berpuasa.
4. Haid dan Nifas
Orang yang boleh tidak berpuasa Ramadhan selanjutnya adalah wanita yang mengalami haid atau nifas.
Bahkan, pada kasus ini, wanita yang haid dan nifas diharamkan berpuasa.
"Selebihnya adalah orang yang haid dan nifas,
kalau itu bahkan tidak diperbolehkan, haram berpuasa," ucap Wahid.
Itu tadi orang-orang beserta kondisinya di mana mendapat keringanan, boleh tidak puasa pada Ramadhan 2021 nanti.
Berikut ini video penjelasan Wahid Ahmadi selengkapnya.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
#Ramadhan2021 #Berpuasa #AmalanPuasa