Hal tersebut lalu dihadapi Gisel dengan meyakinkan Gading untuk sama-sama belajar menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
"Cuma yang aku selalu bilang sama mas Gading bahwa jangan khawatir tentang Gempi. Mungkin dia nggak dapat contoh yang sempurna, tapi kita sama-sama belajar buat nyerahin Gempi ke Tuhan gitu," ujar Gisel.
Dengan begitu, Gading dan Gisel meyakini jika Gempi akan menjadi anak yang kuat di masa depan.
"Jadi apapun yang di kehidupan Gempi sekarang itu akan membuat dia semakin kuat. Apapun yang dunia perkatakan, mau orang-orang bilang orang tuanya pisah, mamanya gini segala macam, itu nggak akan mengganggu identitas dia di dalam Tuhan seperti apa," lanjutnya.
Sementara itu, Gisel juga mengalami ketakutan ketika akan berkata jujur kepada ibunya.
Ia menata hatinya terlebih dahulu ketika akan bercerita semuanya kepada ibunya.
"Aku mau cerita ke mama juga aku berdoa dulu, kerena kalau pakai kekuatan sendiri pasti takut ya," ungkap Gisel.
Saat bercerita kepada ibunya, ternyata ibunya menanggapinya dengan hal positif yang dapat membuat Gisel bangkit kembali.
"Malah ngasih kekuatan, nggak menghakimi anaknya, nggak marah-marah gitu," kata Gisel sambil menangis.
Dari permasalahan ini, Gisel hanya bisa bersyukur dan mengambil hikmahnya.
Gisel merasa hubungannya dengan orang-orang terdekatnya menjadi lebih baik.
Ia merasa hubungan keluarganya menjadi semakin solid dan merangkul Gisel untuk bangkit kembali menyelesaikan permasalahan ini.
Dibalik permasalahan ini semua, ia mendapat banyak support dari orang-orang terdekatnya.
Support tersebut datang dari keluarga Gading dan juga kekasihnya Wijin.
"Aku bersyukur punya keluarga yang tidak menghakimi aku, termasuk keluarganya mas Gading, keluarganya Wijin gitu semuanya," ungkap Gisel.