KNKT fokus mencari kotak hitam atau black box pesawat yang berisi rekaman dan data penerbangan.
"Sudah ada beberapa peralatan untuk underwater recovery, mempersiapkan untuk operasional besok mencari black box," katanya.
KNKT, menurutnya, saat ini sudah mengumpulkan sejumlah informasi mengenai pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan kode 8735 PKCLC Soeta-Pontianak tersebut.
Selanjutnya KNKT akan berkoordinasi dengan Basarnas untuk mencari keberadaan kotak hitam pesawat.
"Mengikuti koordinasi dengan Basarnas. perlu kami sampaikan bahwa memang KNKT dalam rangka mengumpulkan semua informasi dari masyarakat," pungkasnya.
Amerika Serikat Kirim Tim untuk Investigasi
Sementara itu, Badan Nasional Keselamatan Transportasi (NTSB) Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa (12/1/2021) waktu setempat, akan mengirim tim penyidik ke Indonesia dalam beberapa hari mendatang sebagai bagian dari penyelidikan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air ke Laut Jawa dengan 62 penumpang.
Reuters melaporkan, Rabu (13/1/2021), NTSB akan mengirim perwakilan terakreditasi AS dan tiga penyelidik lainnya ke ibukota Indonesia, Jakarta.
Pesawat Boeing 737-500 terjun ke laut pada Sabtu (9/1/2021) akhir pekan lalu, empat menit setelah terbang dari bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
“NTSB memiliki keahlian dalam operasi, kinerja manusia, struktur dan sistem pesawat terbang,” kata Badan Nasional Keselamatan.
NTSB menambahkan pihaknya akan bergabung dengan personel dari Federal Aviation Administration, General Electric Co dan Boeing Co.(Reuters)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tiga Kemungkinan Pemicu Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu dan Amerika Serikat Kirim Tim untuk Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Baca juga: PEMICU LAIN Sriwijaya Air SJ182 Mendadak Jatuh Kurang dari 1 Menit, Pilot Tak Sempat Sinyal Bahaya
Baca juga: PILU Calon Pengantin Jadi Korban SJ 182, Pakai KTP Palsu, Terbang ke Pontianak Demi Cari Modal Nikah