Aktivis Perempuan Tanggapi Video Viral Teriakan Diduga Dilontarkan Awak Media ke Gisel: Disayangkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gisella Anastasia

TRIBUNSTYLE.COM - Aktivis perempuan menanggapi video viral di Twitter terkait teriakan seseorang yang diduga dari awak media kepada Gisella Anastasia (GA) atau Gisel.

Dalam video tersebut terlihat saat GA keluar dari kantor polisi.

Video itu diduga terekam saat GA melakukan pemeriksaan di kantor polisi beberapa waktu lalu.

Baca juga: TAK KALAH dari Wijin, Gading Marten Ikut Kuatkan Gisel Terpuruk Soal Video Syur: Sabar Sabar ya Mama

Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Video Asusila, Gisella Anastasya Tulis Pesan Haru & Minta Maaf ke Gempi

Pemeriksaan dilakukan sebelum GA ditetapkan sebagai tersangka atas kasusnya.

Gisella Anastasia dan Michael Yukinobu de Fretes (TribunStyle.com/kolase Instagram/@gisel_la//Facebook/De Fretes Michael Yukinobu)

Video tersebut diunggah oleh akun bernama @MafiaWasit, Selasa (29/12/2020).

Adanya kejadian tersebut, aktivis dari Yayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Solo, Fitri Haryani memberikan tanggapannya atas perlakuan yang diduga dilakukan oleh media.

Ia menyebut tindakan tersebut sebagai perlakuan dalam bentuk seksisme.

"Bentuk dari seksisme baik dalam pikiran maupun perilaku yang dilakukan seseorang," kata Fitri kepada Tribunnews, Jumat (1/1/2021).

"Karena melabelkan perempuan sebagai pemuas nafsu seksual," lanjutnya.

Aktivis perempuan dari Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM), Fitri Haryani. (Dokumen Pribadi)

Menurut Fitri, perlakuan diduga dari media tersebut bersifat diskriminatif dan bagian dari kekerasan.

"Perilakuan yang sangat diskriminatif pada perempuan dan bagian dari bentuk kekerasan terhadap perempuan," ujar aktivis perempuan ini.

Selain itu, ia juga menyayangkan ucapan tersebut dilontarkan diduga oleh awak media.

"Sangat disayangkan kalau kata tersebut keluar dari yang diduga seorang wartawan," lanjut Fitri.

"Sebagai pewarta dimana memiliki peran penting untuk menuliskan berita, yang memiliki tujuan pembebasan dan membangun prespektif kemanusiaan," tambahnya.

Ia juga menyatakan, perlakuan itu malah semakin mendiskriminatif pada perempuan.

Halaman
1234