“Tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa.” (HR. Ath-Thabrani)
Bisa jadi putusnya kita dengan pasangan kita menjadi jawaban atas doa yang kita panjatkan pada Allah.
Selain itu, Rasulullah SAW pernah memberikan gambaran terkait hati, “Sesungguhnya hati bani Adam yang berada di antara dua jari Dzat Yang Maha-Rahman itu bagaikan satu hati saja. Dia selalu mengubah-ubahnya sesuai dengan kehendak-Nya.” (HR al-Tirmidzi).
Masih soal hati, dalam hadis lain, Rasulullah SAW juga menyatakan, “Hati itu ibarat satu lembar bulu di atas tanah yang kosong. Ia terombang-ambing oleh angin, sehingga mudah terbolak-balik.” (HR. Ahmad).
Baca juga: Ingin Harapan Segera Terkabul? Berikut Kumpulan Doa Mustajab, dari Shalawat Nabi hingga Al Fatihah
Baca juga: 5 Waktu Paling Mustajab Panjatkan Doa pada Allah SWT, Sepertiga Malam Hingga Saat Sujud
Lantaran sifatnya yang mudah terombang ambing, maka kita dianjurkan berdoa kepada Allah saat sedang galau atau putus cinta.
Selain dikuatkan hatinya, doa ini akan semakin mendekatkan kita pada Allah dan menjauhkan kita dari hal-hal yang buruk.
Berikut 3 doa yang bisa kita amalkan agar hati semakin diperkuat.
Pertama, doa dari hadist Nabi
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Artinya: “Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR An Nasa'i)
Kedua, doa dari Al Quran
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Rabbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba‘da idz hadaitanâ wahablanâ min ladunka rahmatan innaka anta-l-wahhâb
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha-Pemberi (karunia).” (Ali ‘Imran: 8).
Ketiga, Doa di dalam Hadis Nabi yang Lain: