Berita Terpopuler

POPULER Yaqut Cholil Qoumas Pernah Diramal Jadi Menteri Agama Oleh Permainan Superseed di Facebook

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNMADURA.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI

“Dalam mimpi saya yang paling liar pun, tak pernah terlintas saya akan menjadi menteri agama,” kata Gus Yaqut saat mengenalkan dirinya di Istana Merdeka, sore tadi.

Tak urung ketika menerima penyampaian itu, ia mengucapkan bacaan istirja, innalillahi wa inna ilaihi rajiun -- sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali.

Sejenak kemudian, ia segera meluruskan tekad: “mewakafkan seluruh hidup dan apa yang saya miliki untuk bangsa dan negara.” Terdengar muluk-muluk, tapi itulah tekadnya yang ia sampaikan di hadapan manusia dan janjinya kepada Allah SWT.

Gus Yaqut adalah tokoh muda Nahdlatul Ulama, Ketua GP Ansor dan sampai hari ini masih duduk sebagai anggota DPR RI. Ia putra dari pasangan Kiai Muhammad Cholil Bisri, atau cucu dari Kiai Bisri Mustofa.

Ia lahir dan besar dalam lingkungan pesantren, di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang yang diasuh sang ayah.

Lalu, bagaimana kelak Kementerian Agama di tangan lelaki muda kelahiran 1975 ini?
Pertama, kata Gus Yaqut, “saya akan melakukan, bagaimana menjadikan agama itu sebagai inspirasi. Bukan aspirasi.

Artinya, agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan sebagai alat politik baik untuk menentang pemerintah, maupun untuk merebut kekuasaan. Atau untuk tujuan-tujuan lain.
Biarlah agama itu menjadi inspirasi, membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam berbangsa dan bernegara.”

Baca juga: KICAU Fadli Zon Sebut 6 Menteri Baru Jokowi Tak Ada Visi Jadi Sorotan Yang Ada Visi Misi Presiden

Baca juga: Saya Tak Pandai Retorika Kicau Menteri Baru Jokowi, Trenggono, Langsung Dibalas Susi Pudjiastuti

Kedua, bukan tugas yang ringan. Gus Yaqut bertekad meningkatkan ukhuwah Islamiyah di negeri berpenduduk mayoritas beragama Islam ini.

“Negara ini akan damai dan tenteram jika sesama muslim atau umat Islam di negeri ini memiliki persatuan di antara mereka,” katanya.

Lalu ukhuwah wathoniyah, persaudaraan sesama warga bangsa. Alasannya, karena Indonesia ini meraih kemerdekaan karena perjuangan oleh semua pemeluk agama. Tidak satu pun kaum pemeluk agama berhak mengklaim sebagai satu-satunya yang berjuang untuk melepaskan Indonesia dari cengkeraman penjajah.

Gus Yaqut juga bertekad meningkatkan ukhuwah basyariyah, persatuan sesama umat manusia. Ia mengutip ucapan sahabat Nabi SAW, Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib karrama Allah wajhahu yang terkenal, bahwa: ”Mereka yang bukan saudaramu dalam iman, adalah saudaramu dalam kemanusiaan”.

Ketiga, kata Gus Yaqut, tidak kalah pentingnya adalah bagaimana memajukan pendidikan agama di lingkup kerja Kementerian Agama. Salah satunya adalah mendorong pondok-pondok pesantren agar lebih mandiri dan pada akhirnya akan melahirkan kader-kader terbaik bangsa.

Dengan tiga rencana besar yang tak mudah itu, Gus Yaqut meminta dukungan dan doa seluruh rakyat untuk melaksanakannya.

Selamat bekerja Gus."

Jangan Kaget! Skor Berbeda 6 Menteri Baru Jokowi dari Fadli Zon, Fahri Hamzah Kontras Versi Pengamat

Halaman
1234