TAK TAKUT Jabatan Pangdam Dicopot, Mayjen Dudung Abdurachman Blak-blakan: Dulu Saya Tukang Koran

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman

TRIBUNSTYLE.COM - Aksinya mencopoti baliho Habib Rizieq menuai pro dan kontra, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku tak takut jika jabatannya dicopot.

Alih-alih gentar, Mayjen TNI Dudung Abdurachman malah tak mundur selangkah pun atas aksinya mencopoti baliho Habib Rizieq.

Bahkan jika atas aksinya itu jabatannya sebagai Pangdam Jaya dicopot, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku tetap tak tak peduli.

Dirinya mengaku menjadi seorang Pangdam Jaya sudah sangat membuatnya bersyukur.

Namun jika memang jabatannya dipertaruhkan, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku tak masalah.

Rupanya perjalanan hidup yang tak mudah-lah yang membuat Mayjen TNI Dudung Abdurachman tak takut jika harus memulai semua dari nol.

Baca juga: KENA Imbas Pernikahan Putri Habib Rizieq, Kepala KUA Tanah Abang Dicopot, Kini Jadi Penghulu di Sini

Baca juga: INSPIRATIF, Anak Penjual Jagung Bakar Jadi Pilot Wanita Pertama TNI AD, Dulu Asal-usulnya Diragukan

TNI AD Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tangkap layar YouTube)

Bahkan dengan tak malu Mayjen TNI Dudung Abdurachman bercerita dulunya ia hanyalah seorang loper koran.

"Dulunya (saya) tukang koran.

Jadi kalau saya jadi Pangdam (sudah) bersyukur banget dan Bapak saya cuma PNS.

Jadi misalnya dicopot gara-gara ini, copot lah, saya nggak pernah takut, benar saya nggak takut," jelasnya di Makodam Jaya, Senin (23/11/2020).

Menurutnya, langkah tegasnya ini sudah sesuai dengan aturan yang ada.

Pihaknya hanya membantu pemerintah daerah untuk melakukan pencopotan terhadap spanduk, poster hingga baliho yang ilegal.

Sehingga bukan hanya baliho HRS saja melainkan baliho lainnya yang memang jelas ilegal.

TAHAN BANTING, Masa Kecil Mayjen TNI Dudung Abdurachman Rela Jadi Loper Koran Hingga Jual Klepon

Dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com pada Senin (23/11/2020), Dudung menceritakan perjalanan hidupnya.

Halaman
1234