Bukan sekali dua kali, ia mengaku pernah menemukan dompet maupun barang lain yang terjatuh di jalan tersebut.
"Setiap ada barang jatuh saya tunggu sampai pemiliknya mengambil, walaupun saya pemulung tapi saya mencoba jujur dan tidak mau mengambil milik orang lain," tandasnya.
Dua Tahun Menambal Jalan
Meskipun di tengah keterbatasan, Mulyadi ringan tangan layaknya sosok berhati malaikat.
Ya, pria 45 tahun itu tanpa pamrih menolong banyak orang melalui aksi tak biasanya.
Saban hari, pria yang berprofesi sebagai pemulung itu membersihkan jalan yang biasanya dilewati pengendara, di antaranya di kawasan Goro Assalam.
Tak hanya membersihkan, Mulyadi pun menambal jalan yang rusak dengan semen menggunakan uang pribadinya dari hasil memulung.
Ia mengaku ikhlas dan tak mengharap sepeser pun dari warga sekitar maupun pengendara yang lewat.
Sembari menambal jalan, ia mengaku sudah mengerjakan hal itu selama hampir 2 tahun.
Saban pagi, Mulyadi berangkat dari Desa Mayang, Kecamatan Kartasura, menuju jalan kecil depan Goro Assalam yang jaraknya 4 km itu.
Ia berangkat menggunakan sepeda onthel buntutnya, lengkap dengan beronjong.
Kedua beronjong itu berisi barang rongsokan hasil ia mulung, dan semen untuk menambal jalan yang berlubang.
Perbuatan yang dilakoni Mulyadi rupanya bukan ujug-ujug.
Ia mengaku mempunyai pengalaman buruk di jalan tersebut.
"Dua tahun lalu saat saya pulang merosok lewat jalan sini, saat itu jalannya masih sempit, pas saya simpangan dengan mobil dan jalan ini rusak saya jatuh terjungkal," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (23/11/2020).