Sri Mulyani Pusing Telusuri Aset-aset Negara Lenyap: Soeharto 30 Tahun Bangun Enggak Ada Pembukuan

Editor: Galuh Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

TRIBUNSTYLE.COM - Betapa keras usaha Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembalikan aset-aset negara yang lenyap di era Presiden Soeharto, salah satunya Hotel Hilton Jakarta yang sudah berubah nama menjadi Hotel Sultan.

Mengisi kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada, Menteri Keuangan Sri Mulyani berkeluh kesah tentang sulitnya menyelamatkan aset-aset negara.

Apa yang disampaikan Sri Mulyani itu diunggah oleh Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman di akun Instagram @jubir_presidenri pada Senin 19 Oktober 2020.

Pada 25 Sepember 2018, Sri Mulyani berdiri di depan mahasiswa FEB UGM sambil mengungkap fakta menyelamatkan keuangan negara melalui perbaikan pembukuan aset.

"Mulainya Republik Indonesia enggak punya neraca," papar Sri Mulyani.

Sri Mulyani (Kompas.com)

Ia menjelaskan awalnya barang berharga milik negara, termasuk aset dan properti penting sebelumnya tidak pernah tercatat sebagai milik negara.

Baca juga: Sudah Diresmikan Sri Mulyani, PNS Bakal Dapat Pulsa Gratis hingga Rp 400 Ribu, Ini Syaratnya

Baca juga: Kiky Saputri Singgung Masalah Utang di Depan Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti Semprot Sang Komika

"Jadi barang milik negara pun tidak diadministrasikan, tidak di-record," katanya.

Ia menyebutkan hal itu sudah terjadi sejak masa kepemimpinan Presiden Soeharto.

"Kita asal bangun. Waktu Pak Harto 30 tahun bangun banyak sekali, enggak ada pembukuannya," ungkap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

"Jadi waktu terjadi krisis kemudian kita punya Undang-undang Keuangan dan Perbendaharaan Negara, kita baru mulai membangun neraca keuangan," lanjutnya.

Pada proses pembukuan tersebut, Sri Mulyani menyebutkan hal pertama yang dilakukan adalah mencatat aset-aset penting yang menjadi milik negara.

Ia menuturkan dulu banyak aset negara yang diperjualbelikan dengan mudah karena tidak tercatat kepemilikannya.

"Di situ baru mulai muncul, 'Mari kita membukukan dan me-record'. Pertama mengadministrasikan, masukkan dulu dalam buku," tutur Sri Mulyani.

"Belum lagi tanah-tanah. Kalau menterinya lagi senang, saya kepengin jual tanah, saya jual tanah saja," lanjutnya.

Akibatnya, banyak aset penting yang hilang begitu saja.

"Karena dulu enggak pernah ada pengadministrasian, sehingga banyak sekali republik itu kehilangan cukup banyak aset strategis," kata Menkeu.

Baca juga: Sudah Diresmikan Sri Mulyani, PNS Bakal Dapat Pulsa Gratis hingga Rp 400 Ribu, Ini Syaratnya

Ia memberi contoh pada kompleks Senayan yang dibangun pada era Presiden Soekarno.

Saat itu Bung Karno membangun kompleks Manggala Warna Bakti, TVRI, Hotel Hilton (sekarang bernama Hotel Sultan), Hotel Mulia, sampai Plaza Senayan.

Seluruh area tersebut merupakan milik negara.

"Salah satu contoh yang barangkali Anda lihat adalah kompleks Senayan Gelora Bung Karno," jelas Sri Mulyani.

Meskipun begitu, negara kehilangan status kepemilikannya karena tidak pernah tercatat dalam administrasi.

Ia memberi contoh pada area Hotel Hilton yang kini bernama Hotel Sultan.

"Karena tidak pernah dibukukan, suatu saat terjadi kerja sama, tiba-tiba swasta sudah punya titel," ungkap mantan Kepala Bappenas ini.

"Sehingga waktu kita membuat pembukuan, Hotel Hilton itu sudah tidak ada titelnya. Kita hilang," tambah Sri Mulyani.

Ia menuturkan, pemerintah harus berupaya keras mengembalikan Hotel Hilton menjadi milik negara kembali, dengan syarat boleh dipakai dalam kerja sama dengan swasta.

Berikut ini video lengkap Curhat Sri Mulyani Selamatkan Aset-aset Negara Lenyap di Era Presiden Soeharto 

Ditanya Soal Utang Negara oleh Kiky Saputri, Ini Jawaban Sri Mulyani

Belum lama ini, aksi Kiky kembali menjadi sorotan saat menjadi pembawa acara dengan Susi Pudjiastuti dalam acara Susi Cek Ombak

Saat memandu acara bersama Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Kiky terang-terangan menyinggung perihal utang di depan Sri Mulyani. 

Mulanya ibunda Alvy Xavier terlihat menyapa terlebih dahulu kepada rekannya.  

"Halo Ibu, apa kabar?" tanya Susi Pudjiastuti. 

"Baik ibu Susi, apa kabar?" jawab Sri Mulyani.

"Cantik dan fresh. Bilangnya di WA stres," ucap Susi Pudjiastuti.

Sri Mulyani, Kiky Saputri, dan Susi Pudjiastuti. (Kolase TribunStyle (Instagram/smindrawati, kikysaputrii, susipudjiastuti115))

"Kalau ngomong sama Bu Susi langsung hilang stresnya," tutur Sri Mulyani.

Kemudian Kiky pun mulai menanyakan beberapa hal kepada sang Menteri Keuangan. 

Awalnya Kiky melontarkan pertanyaan mengenai makna kemerdekaan Indonesia sendiri. 

"Terkait kemerdekaan Indonesia, dari Ibu Sri Mulyani bagaimana memaknai kemerdekaan bu?" tanya Kiky Saputri. 

Lantas, Sri Mulyani pun langsung mengurai panjang mengenai jawabannya. 

"75 tahun seharusnya angka spesial ya, Indonesia 3/4 abad Indonesia merdeka. 

Banyak hal yang udah kita capai sebagai negara, tapi kita banyak banget PR nya ke depan.

Jadi kalau kemerdekaan perasaannya saya selalu kombinasi di satu sisi bersyukur kita sudah mencapai pada tahap seperti ini, tapi kita merasa dan merenung masih banyak yang kita kerjakan sebagai suatu bangsa dan negara," jawab Sri Mulyani. 

Momen Kiky Saputri dan Susi Pudjiastuti berbincang dengan Sri Mulyani. (YouTube metrotvnews)

Kemudian, sang Menkeu pun juga menyinggung jika generasi muda seperti Kiky juga memikirkan mengenai kemajuan Tanah Air ini. 

"Jangan lupa ya Kiky ya, apa yang sudah kita syukuri dan apa yang belum kita pikirkan dan kita tak bisa menyelesaikan semua ya.

Banyak generasi muda kayak Kiky yang harus mikirin masa depan Indonesia," lanjutnya. 

Pertanyaan selanjutnya pun dilontarkan sang komika dengan sedikit menyinggung Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. 

"Nah, ibu pekerjaannya makin berat bu di tengah pandemi.

Nggak ada pandemi aja ibu ngurusin uang, uang, uang, utang, utang, utang, begitu tuh gimana Bu ?" tanya Kiky Saputri.

Mendengar pertanyaan dari partner-nya, Susi Pudjiastuti pun langsung mengomeli sikap Kiky Saputri. 

"Tuh bu, kurang ajar tuh Bu.

Udah uang terus ke utang-utang gitu. Kerjaan nih!" ucap Susi sembari menepuk pundak Kiky. 

Mendengar selorohan pertanyaan dari Kiky, Sri Mulyani pun justru tak tersinggung. 

Ia menjawab dengan sebuah pesan jika generasi selanjutnya imajinasinya tak boleh miskin meski mengurusi keuangan dan utang negara.

"Aku kalau ngomong Menteri Keuangan, saya ngomongin yang lain. Kalau bunga, bunga dari utang. 

Imajinasinya itu enggak selalu harus miskin walaupun kita ngurusin uang dan yang lain-lain," terang Sri Mulyani.

Susi Pudjiastuti pun kembali menegaskan atas pernyataan dari Sri Mulyani. 

"Walaupun kita banyak utang, tidak boleh imajinasi kita miskin.

Susi air banyak utang, imajinasiku ndak boleh miskin," tandas Susi Pudjiastuti.

Lihat videonya mulai di menit 23.48:

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribun Wow dengan judul 'Ungkap Sederet Aset Negara yang Hilang, Sri Mulyani: Soeharto 30 Tahun Bangun Enggak Ada Pembukuan'