Tak tanggung-tanggung, ia juga mengajak keluarganya naik ke atas bukit.
Itu dilakukan agar keluarganya juga bisa melihat proses wisuda berlangsung melalui video telekonferensi.
"Iya, ayah, ibu, adik dan kakak dibawa semua. Mereka senang lihat prosesi wisuda. Ini hari bahagia kami," kata Momon.
Momon mengatakan wisuda daring terpaksa dilakukan IAIN Bukittinggi karena kondisi pandemi Covid-19.
Padahal, kalau tidak ada pandemi, dirinya bersama keluarga tentu bisa ikut prosesi wisuda langsung di kampus.
"Tapi ini juga seru, karena wisuda di atas bukit. Kita masih bisa saksikan prosesi wisuda dan dilihat kawan-kawan juga," tuturnya.
Lebih lanjut, Momon berharap pandemi corona ini bisa lekas berakhir sehingga aktivitas bisa berjalan normal kembali.
Ia juga berharap kampungnya bisa mendapatkan akses internet yang lebih luas sehingga tidak harus naik ke atas bukit untuk cari sinyal.
"Kita pun berharap akses internet lebih diperluas di sini. Tidak perlu naik bukit lagi agar dapat sinyal yang bagus," kata Momon.
Demi Ujian Online, Mahasiswi Ini 24 Jam di Atas Pohon Cari Sinyal Internet
Perjuangan mahasiswa serupa juga sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Seorang mahasiswi rela naik ke atas pohon di sebuah bukit demi mendapatkan sinyal interney yang baik.
Dikutip dari World of Buzz, Veveonah Mosibin, seorang mahasiswa yayasan di Sabah, Malaysia, menghabiskan 24 jam di pohon hanya demi menemukan sinyal internet yang cukup untuk menyelesaikan ujian online-nya.
Hal itu terlihat lewat video yang ia unggah melalui kanal YouTube-nya, Veveonah M. pada Jumat (12/6/2020).
Pada video bertajuk '24 Hours On Tree Challenge' itu, Veveonah menjelaskan bahwa dia awalnya tidak merencanakan untuk melakukan ujian di pohon.