Kenang Momen Lucu Dul Jaelani Semasa Kecil, Maia Estianty: yang Dicari Bukan Aku, Tapi Pengasuhnya

Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maia Estianty dan Dul Jaelani

Tak hanya itu, momen Dul semasa kecil yakni putra bungsunya tak mau jika Maia Estianty sedang bersama kedua kakaknya, Al Ghazali dan El Rumi.  

"Terus kalau kakak-kakaknya nempel ke aku, Dul itu selalu cemburu karena nggak pengen kakaknya terutama El itu deket-deket ke aku.

Jadi aku kayak ditabok, 'nggak boleh, nggak boleh dipegangin kakak', jadi harus dipegang, dipeluk, dicium-cium sama Dul," pungkas istri Irwan Mussry. 

Maia Estianty Ungkap Perasaan saat Harus Tinggalkan Dul

Sebelumnya, Maia Estianty ungkap perasaan saat harus tinggalkan Dul Jaelani, isti Irwan Mussry menyadari bahwa efek perceraian sangat berdampak bagi anak.

Lantaran perceraiannya dengan Ahmad Dhani, Maia Estianty mengungkapkan hal yang paling membuatnya sedih. 

Musisi asal Surabaya ini mengaku sedih saat harus meninggalkan ketiga anaknya, terutama Dul Jaelani. 

Pasalnya kala itu, pemilik nama Abdul Qodir Jaelani masih berusia 6 tahun dan harus merasakan keretakan rumah tangga orangtuanya. 

Seperti diketahui, Maia Estianty resmi bercerai dengan Ahmad Dhani pada 23 September 2008 silam.

Belum lama ini, Maia menceritakan perasaan dan keadaan Dul Jaelani saat harus terpisah dengannya. 

Hal itu diungkapkan istri Irwan Mussry lewat kanal YouTube ALELDUL FAM TV, bertajuk 'DUL JAELANI TAK KUASA, untuk tidak MENETESKAN AIR MATA'. 

Momen Dul Jaelani teteskan air mata saat Maia Estianty ungkap perasaan harus tinggalkannya kala itu (YouTube ALELDUL FAM TV)

"Dulu pada saat aku berpisah sama Dul itu, hal yang paling aku takutkan dan membuat aku sedih adalah dalam pikiranku, ketika misalnya ada seorang anak kecil bertanya 'Kenapa ayah dan bunda bunda bercerai?'

Ah itu aku bener-bener nggak bisa nahan dan itu menyedihkan dan membuat aku sedih dan menangis," ungkap Maia Estianty. 

Wanita 44 tahun ini mengaku jika tak bisa mempersembahkan keluarga yang utuh untuk masa depan anak-anaknya. 

"Karena emang itu aku tidak bisa memberikan kehidupan yang sempurna untuk dia.

Halaman
123