TRIBUNSTYLE.COM - Tina Toon kritisi wacana Nadiem Makarim perihal pembelajaran jarak jauh yang akan terapkan secara permanen saat pandemi Covid-19 atau corona selesai.
Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia khususnya Indonesia, membuat berbagai kegiatan dilakukan secara daring atau virtual.
Tak terkecuali dalam bidang pendidikan, sekolah-sekolah maupun universitas mengubah pembelajaran menjadi jarak jauh secara online.
Usai pembelajaran itu berjalan selama beberapa bulan terakhir, Kemendikbud menilai bila kegiatan belajar dan mengajar dengan memanfaatkan teknologi ini akan menjadi suatu hal yang mendasar.
Dilansir dari Wartakotalive.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengungkapkan bila pemanfaatan teknologi tersebut dapat memberikan kesempatan pada kepala sekolah untuk melakukan berbagai modeling kegiatan belajar.
• RESMI! Nadiem Makarim Umumkan Jadwal Masuk Sekolah di Tengah Corona, Mendikbud Beri 4 Syarat Khusus
• Gandeng Netflix, Kemendikbud Akan Tayangkan Film Dokumenter dalam Program Belajar dari Rumah TVRI
"Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," dikutip TribunStyle.com dari Wartakotalive.com, Senin (6/7/2020).
Akan tetapi wacana tersebut mendapatkan kritik pedas dari berbagai lapisan masyarakat tak terkecuali anggota DPRD DKI Jakarta Tina Toon.
Menurutnya, kebijakan ini dirasa terlalu timpang karena tak memperhatikan seluruh lapisan masyarakat yang tak semuanya memiliki akses internet.
Ini diungkapkan Tina Toon melalui story di laman Instagram pribadinya, Minggu (5/7/2020).
"Trus Smartphone dan gadget dan Kuota internetnya Semua Dibayarin Mas Menteri ?????
Kan Ga Semua Masyarakat Orang Kaya ?????
Kan Ga Semua Masyarakat Melek Teknologi Kyk Di Kota Besar , Yg di Pelosok2 Gmn," tulisnya.
Sebagai seorang wakil rakyat, Tina Toon pun mengungkapkan beberapa permasalahan yang masih bergulir di daerahnya bekerja.
Hal ini terkait PPDB DKI Jakarta yang masih menjadi polemik besar.
Seperti diketahui, saat ini penerimaan siswa di Indonesia tengah menjadi sorotan lantaran sistem umur yang membuat banyak siswa tak bisa melanjutkan sekolah.
"PPDB Dulu Nihhh Harus Ada Solusi Terbaikkk Banyakkk Anak Yg Stresss Kasihannn (emoji)," tulis Tina Toon menyertakan potongan berita soal PPDB DKI 2020.
Anggota DPRD DKI Jakarta ini juga melampirkan laporan dari seorang warga yang mengadu anaknya tak dapat bersekolah.
Dalam unggahan tersebut, sang anak merupakan sosok yang berprestasi.
"Ini salah satu dari banyak laporan dari wilayah soal PPDB,
Yang berprestasi tidak mendapatkan perlakuan yang fair,
Yang penghasilannya kurang tidak mendapatkan sekolah negeri harus bayar sekolah swasta
Zona umur diprioritakan, mulai hari ini ada seleksi dari Bina RW, Dicoba ya untuk ara murid dan ortu!!! Semangat!! Kita kawal bersama," tulis Tina Toon.
Kemendikbud Tayangkan Film Dokumenter dalam Program Belajar dari Rumah TVRI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menjalin kerja sama dengan penyedia layanan hiburan Netflix.
Kerjasama ini menghadirkan penayangan film dokumenter yang nantinya akan ditayangkan di saluran televisi TVRI.
Hal ini menjadi pertama kalinya di dunia layanan Netflix akan disiarkan melalui saluran televisi.
Kemendikbud menggandeng Netlflix sebagai bagian dari program Belajar dari Rumah selama pandemi virus corona.
Film-film dokumenter Netflix akan tayang setiap hari Sabtu pukul 21.00 WIB.
Selain itu, film juga akan ditayangkan ulang setiap Minggu dan Rabu pada pukul 09.00 WIB.
Tayangan Neflix ini akan disiarkan secara terestrial melalui saluran Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Berbagai film dokumenter Neflix Original yang akan tayang di TVRI adalah "Our Planet", "Street Food: Asia", "Tidying Up with Marie Kondo", "Spelling the Dream", "Chasing Coral", dan "Night on Earth"
Film dokumenter tersebut akan ditayangkan dengan alih bahasa atau terjemahan ke Bahasa Indonesia.
Dilansir oleh KompasTekno, Menurut Wakil Presiden Konten Original Bahasa Lokal Netflix, Bela Bajaria, melalui kerja sama dengan Kemendikbud, akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat mengakses dan menikmati tayangan dokumenter Netflix Original.
Program Belajar dari Rumah di TVRI sudah diluncurkan sejak 12 April 2020 lalu sebagai pengganti belajar di tengah pandemi Covid-19.
Selain Netflix, Kemendikbud tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kerja sama dengan mitra kelas dunia lainnya untuk memberikan materi pendidikan terbaik sebagai konten belajar dari rumah.
Program Belajar dari Rumah tersebut berfokus pada peningkatan literasi dan numerasi, penumbuhan karakter, dan perluasan wawasan kebudayaan.
Kemendikbud juga terbuka terhadap konten positif, baik dari dalam maupun luar negeri sebagai bentuk kerja sama pembelajaran dalam keadaan darurat seperti sekarang ini.
(TribunStyle.com/TsaniaF/Anggie)
BACA JUGA :
• Tahun Akademik Perguruan Tinggi 2020/2021 Dimulai Agustus, Mendikbud: Semua Zona Tetap Kuliah Online
• Ramai Tagar #NadiemManaMahasiswaMerana, Kemendikbud Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT di Masa Pandemi