"Sampai di Sidoarjo sudah tujuh hari lalu," akunya.
Tujuh hari di Sidoarjo, pria ini mengaku tidur di depan warung di dekat jalan masuk menuju Desa Kalitengah.
• ISI Tas Pembakar Mobil Via Vallen Digeledah, Begitu Dibuka Isinya Bikin Syok, Lihat Saja, Pantesan!
Selama itu, saat siang dia juga riwa-riwi ke sana kemari mencari rumah Via.
"Awalnya saya hanya tahu rumahnya di Kalitengah. Itu dari medsos. Makanya tanya-tanya terus. Sampai akhirnya ketemu," jawab Pije saat ditanya kapolres.
Pije mengaku sudah beberapa kali mendatangi rumah itu, tapi ketika ditanya tentang aksinya membakar mobil Via Vallen, dia ngelantur.
Dia bilang habis menenggak minuman keras. Kemudian bercerita aneh lagi, katanya mencari Via Vallen karena ponsel miliknya dibawa oleh teman Via Vallen.
Menurut Kapolres, keterangan pelaku ini belum bisa dimasukkan BAP. Dia masih ngelantur. "Kita beri waktu dulu, mungkin masih mabuk atau kurang tenang," kata Sumardji.
"Dia dua kali ke rumah Via Vallen, tapi tidak ketemu Via Vallen langsung.
Hanya ditemui seseorang, tapi dia mengaku tersinggung lantaran perkataan orang itu tidak enak didengar.
Seperti menyebut kotor, lusuh, dan sebagainya.
Itu pengakuan pelaku," ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, dikutip dari Surya, Rabu (1/7/2020).
Di sisi lain, polisi terus mengorek keterangan dari para saksi.
Termasuk keluarga Via Vallen dan beberapa saksi lain.
Petugas juga mendalami CCTV dan melakukan olah TKP.
3. Beli Boneka Jenglot di Brebes
Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, dari lokasi ditemukan bekas bensin yang disiramkan ke mobil oleh pelaku. Juga ditemukan kertas dan korek api yang dipakai untuk membakar.
"Semua barang bukti sudah diamankan. Termasuk tas milik terduga pelaku," kata Sumardji.
Dalam tas itu, selain identitas pelaku, juga ditemukan boneka seperti jenglot dan sebuah bambu berukuran kecil. Seperti jimat.
Saat ditanya polisi, pelaku mengaku membeli boneka itu di Brebes. Sementara bambu sengaja dibawa, siapa tahu ada yang mau membeli barang yang diyakininya keramat tersebut.
"Pengakuannya demikian. Tapi sulit dipastikan lantaran dia ngelantur kalau diajak bicara," lanjut Sumardji.
4. Beri Pesan di tembok rumah Via
Terduga pembakar mobil Alphard Via Vallen sempat meninggalkan pesan di tembok rumah penyanyi dangdut di Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.
Isi pesan terduga pembakar mobil Alphard Via Vallen itu menyisyaratkan sakit hati, tapi tidak jelas apa maksud tulisan tersebut.
"Kibus Ada, Ada gk ksh hak ku, Pije Persa 97, Pije 97, mati kalian bang" demikian tulisan yang ada tembok samping bagian depan rumah yang berada di sudut tikungan dekat tanggul lumpur lapindo tersebut.
Sampai saat ini tulisan itu masih ada.
Sementara mobil Alpard yang terbakar juga masih berada di tempatnya. Hanya saja, mobil sudah ditutup kain dan area itu dipasangi garis polisi paska petugas melakukan olah TKP.
Pelaku sendiri sudah menyerahkan diri ke Polsek Tanggulangin. Namun, dia belum bisa diperiksa secara intensif karena omongannya ngelantur. Seperti berlagak bego.
"Masih dibiarkan dulu, belum diperiksa. Karena ditanya jawabannya masih tidak jelas. Ngelantur," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.
Terkait pesan di tembok, PIje mengaku itu tulisannya.
Tapi dia tidak menjelaskan secara jelas. Hanya dikatakan tulisan 97 itu merupakan tanggal lahirnya. (*)
(TribunStyle.com / Triroessita/Galuh)
Sebagian artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul FOTO Pembakar Mobil Alphard Via Vallen yang Ngaku Sakit Hati, Padahal Rela Gandol Truk Demi Ketemu
• Mobil Mewahnya Dibakar Habis, Via Vallen Isyaratkan Legowo: Semua Hanya Titipan
• Via Vallen, Raffi Ahmad, & Neno Warisman, Ini Penyebab Mobil Mewah Milik 3 Artis Terbakar Habis