Virus Corona
WHO Umumkan Corona Makin Parah, Kini Ada di Fase Baru & Semakin Berbahaya: Banyak Orang Masih Rentan
Di masyarakat mulai santai, WHO justru umumkan status Covid-19 makin gawat. Kini ada di fase baru dan semakin membahayakan.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Badan Kesehatan Dunia WHO umumkan status terbaru wabah virus corona yang masih jadi ancaman di sejumlah negara.
Bukannya mereda, WHO justru menyebut Covid-19 makin mengganas.
Penyebaran virus corona di sejumlah negara terjadi dengan begitu cepat.
Ribuan korban virus corona terus bertambah setiap harinya.
Melihat kondisi ini, WHO mengumumkan dan memperingatkan bahwa wabah virus corona saat ini tengah berada di fase baru dan berbahaya.
Bagaimana tidak, beberapa negara melaporkan adanya penambahan jumlah kasus Covid-19 di negara mereka.
• UPDATE Virus Corona Dunia 21 Juni 2020: 8,9 Juta Kasus, 4,7 Juta Sembuh, Indonesia Urutan 29
• SESUMBAR Kebal Corona Kini Brasil Malah Tembus 1 Juta, WHO: Sudah Diingatkan Tapi Mereka Tak Peduli!

Termasuk salah satunya Negara Indonesia yang juga memiliki tingkat kasus Covid-19 paling tinggi di Asia Tenggara.
Di Indonesia, 1.226 penambahan kasus baru Covid-19 nasional pada Sabtu, 20 Juni 2020.
Sehingga total kasus virus corona di Indonesia menjadi 45.029 orang.
Total pasien sembuh yakni 17.883 orang.
Sedangkan pasien meninggal sebanyak 2.429 orang.
Badan Kesehatan Dunia ( WHO) memperingatkan bahwa saat ini wabah virus corona yang menyebabkan munculnya penyakit Covid-19 kembali meningkat cepat dan telah berada di tingkat fase yang baru dan berbahaya.
Lebih dari 150.000 kasus infeksi baru virus corona dilaporkan ke badan kesehatan global itu pada Kamis lalu, menurut NZ Herald.
• Ortu Meninggal, Istri Kena Corona, Kini Nyawa Dr Denny Tak Tertolong, Curhatnya Jadi Pesan Berantai
Angka tertinggi yang terjadi dalam satu hari sejauh ini, menurut Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Konferensi Pers di Jenewa, Jumat (20/6/2020).
"Hampir separuh dari kasus-kasus yang dilaporkan berasal dari Amerika, dengan angka tinggi yang juga dilaporkan dari Asia Selatan dan Timur Tengah," ujar Tedros.