TRIBUNSTYLE.COM - Ternyata beginilah sejarah sepeda dari awal ditemukan hingga kini digandrungi semua orang di tengah pandemi virus corona.
Penghobi sepeda pada saat pandemi Covid-19 di Indoneisia kini meningkat tajam.
Peningkatan pengguna sepeda ini turut meningkatkan penjualan sepeda di setiap kota.
Banyak jenis sepeda yang terjual dan digunakan orang untuk berkeliling kota serta olahraga.
Mulai sepeda lipat, mountain bike, fixie, dan lain sebagainya.
Namun apa kamu tahu sejarah pertama kalinya sepeda ditemukan?
• 8 Tips Sukses Wawancara Kerja via Online di Tengah Masa Pandemi, Cara Jawab Pertanyaan dengan Lancar
• Tips Menghindari Penularan Virus Corona di Dalam Lift Saat Memasuki Era New Normal
Kendaraan roda dua tanpa motor ini pertama kali tercipta pada awal tahun 1800.
Namun sepeda pada waktu itu tidak menggunakan pedal kayuh.
Mengutip dari Bobo, setelah itu pada tahun 1818, Karl von Drais asal Jerman mengembangkan sebuah velocipede yang diberi nama Laufmaschine yang berarti mesin yang dapat berlari.
Velocipede buatan Karl von Drais ini masih sederhana, yaitu berupa dua roda yang dihubungkan dengan kayu di bagian atasnya.
Berikutnya, Kirkpatrick MacMillan asal Skotlandia menambahkan batang penggerak ke jari-jari roda belakang pada velocipede buatan Karl von Drais.
Sepeda menjadi semakin populer setelah seorang penulis bernama Hans-Erhard Lessing melakukan perjalanan menggunakan velocipede sejauh 13 kilometer dalam waktu kurang dari satu jam.
Desain sepeda buatan Karl von Drais bertahan selama 40 tahun, sampai akhirnya tahun 1864 Pierre Michaux dan Pierre Lallemen menambahkan pedal ke velocipede.
Sepeda yang aman dikendarai dan menggunakan rantai pada pedal dan roda baru diproduksi di pabrik pada tahun 1885 oleh orang dari Inggris bernama John Kemp Starley.
Mulai tahun 1890-an, bentuk sepeda saat itu sudah hampir sama dengan sepeda yang sering teman-teman lihat saat ini.