Publik menduga jika raibnya potret Tara Basro tersebut lantaran dihapus oleh Kominfo.
Namun hal tersebut dibantah, meski sebelumnya Kominfo mengatakan foto tersebut telah menampilkan ketelanjangan.
Dikutip dari kompas.com, itu dianggap telah melanggar muatan kesusilaan yang diatur dalam pasal 27 ayat 1 Undang Undang ITE, Undang-Undang nomor 11 tahun 2008, dan gubahannya di Undang-Undang nomor 19 tahun 2016.
"Iya tadi ada (laporan) disampaikan pagi hari, dan setelah melihat secara langsung, konten itu memang menampilkan ketelanjangan," ujar Ferdinandus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/3/2020).
Namun jal ini kemudian dipatahkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo) Johnny G Plate.
Ia menilai foto yang diunggah Tara Basro tak melanggar pasal kesusilaan di Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Pernyataan Johnny berbeda dengan pernyataan Kabiro Humas Kominfo Ferdiand Setu yang menyatakan foto tersebut melanggar UU ITE.
"Kata siapa melanggar UU ITE? Enggak lah. Harus dilihat baik-baik lah. Jangan semua hal itu didiametral begitu. Ada yang mengetahui itu. Evaluasinya adalah itu bagian dari seni atau bukan. Kalau itu bagian dari seni, maka itu hal yang biasa. Namanya juga seni," ujar Johnny di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
"Undang-undang bunyinya begitu. Tapi kasus diterapkan pada kegiatan yang mana itu harus dinilai dulu. Enggak bisa begitu saja. Karena seni itu berbeda lihat sisi seninya. Tapi kalau pornografi itu terang benderang. Jadi harus dipisahkan," lanjut Johnny.
Komentar Sudjiwo Tejo
Pro kontra foto Tara Basro ini juga mengundang budayawan sekaligus dalang Sudjiwo Tejo untuk angkat bicara.
Menurutnya, foto yang diunggah Tara Basro yang mengandung nilai 'ngeres'.
Bahkan menurut pria 57 tahun ini, foto perempuan kelahiran Jakarta tersebut malah mengandung keperihan.
Selain itu, baginya, jika foto tersebut diiringi musik klasik, malah bisa menimbulkan suasana yang memancing tetesan air mata.
"Saya termasuk salah satu warga yang bersimpati pada Tara Basro. Melihat foto unggahannya itu saya nggak ngeres.. malah perih. Mungkin karena angle kamera, pencahayaan, pose Tara dll yang memang mendukung ke suasana pedih bagi orang2 yg perasaannya masih bekerja. Bukan ngeres."