Oleh karena itulah purnama itu disebut dengan istilah Strawberry Full Moon atau Bulan Stroberi Penuh.
Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Mawar Penuh dan Bulan Madu Penuh.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa LAPAN, Emanuel Sungging, mengatakan, Strawberry Full Moon adalah bulan purnama biasa yang terjadi di Bulan Juni.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu membayangkan Bulan Purnama ini akan berwarna merah seperti buah stroberi pada umumnya.
"Iya tidak ada hubungannya (penampakan warna merah dan Strawberry Full Moon)," kata Emanuel, Jumat (5/6/2020).
Sebab, sebagaimana telah dijelaskan, itu hanya istilah yang dipakai sebagai isyarat bahwa bulan purnama di bulan Juni adalah pertanda musim panen buah stroberi oleh suku Amerika.
Perlu Teleskop untuk Melihat Proses Gerhana Bulan Penumbra dengan Jelas
Dikutip dari Tribunnews.com, Ahli ilmu falak atau ilmu astronomi Islam dari IAIN Surakarta, Dr. Fairuz Sabiq, M.Si mengungkapkan proses terjadinya Gerhana Bulan Penumbra hampir tidak bisa diamati secara kasat mata.
Masyarakat perlu menggunakan teleskop untuk melihat prosesnya dengan jelas.
"Untuk kasat mata agak susah karena sedikit sekali yang terkena bayangan buminya," ujar Fairuz kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Rabu (3/6/2020).
Ketua Labiratorium Hisab Rukyat Alhilal IAIN Surakarta tersebut mengungkapkan gerhana hanya akan terlihat samar-samar jika dilihat dengan kasat mata.
Fairuz mengungkapkan gerhana bulan secara umum terjadi setiap bulan purnama.
"Tapi belum tentu setiap bulan purnama terjadi gerhana," ujarnya.
Jika dilihat kasat mata, Gerhana Bulan Penumbra seperti bulan purnama pada umumnya, namun terlihat lebih redup.
Fenomena Langit yang Terjadi Sepanjang Juni 2020