TRIBUNSTYLE.COM - Jumlah pasien virus corona di Jawa Timur terus meroket tajam, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mulai was-was kotanya berpotensi menjadi Wuhannya Indonesia.
Hampir 65% kasus virus corona di Indonesia berasal dari Jawa Timur, termasuk Kota Surabaya.
Melihat kenyataan tersebut Tri Rismaharini, Walikota Surabaya merasa takut jika kotanya menjadi Wuhannya Indonesia.
Di tengah ketakutannya itu, kini Walikota Surabaya merasa terharu tatkala dirinya mendapat bantuan penanganan Covid-19 dari Badan Intelijen Negara alias BIN.
Risma mengaku tak ingin kecolongan sehari saja dalam penanganan virus corona di Kota Surabaya.
Adanya potensi Surabaya berubah jadi Wuhan disampaikan oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi.
• Hadapi Virus Corona, 5 Tips Mencegah Kulit Tangan Kering Karena Terlalu Sering Mencuci Tangan
• UPDATE Virus Corona Dunia 29 Mei 2020: 5,9 Juta Kasus, India Naik ke Posisi 9, China Turun Peringkat
Joni menyebut, jika masyarakat masih tak mengindahkan protokol kesehatan Covid-19, maka bukan tidak mungkin keadaan yang lebih buruk akan terjadi.
"65 persen Covid ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni, dikutip dari Kompas.com.
"Jadi kita mutlak harus disiplin, disiplin memakai masker, disiplin physical distancing, disiplin cuci tangan, disiplin hidup sehat," ujarnya.
Joni dalam keterangannya, mengaku sempat menangis melihat kondisi kota di mana masyarakatnya masih terkesan menyepelekan.
"Terus terang saya menangis melihat pasar-pasar di Surabaya.
Saya bandingkan dengan keadaan di rumah sakit," jelasnya.
Meningkatnya laju sebaran virus corona di Surabaya juga menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo.
• GEGARA Corona PHK Merajalela, Perusahaan Bangkrut, Tapi Pasutri Ini Kaya Mendadak, Lihat Rahasianya
Dalam rapat terbatas melalui video conference, Rabu (27/5/2020), Jokowi meminta Kemenkes untuk memprioritaskan Jawa Timur.
"Saya sudah perintahkan kepada Ketua Gugus Tugas, Panglima TNI, Kapolri untuk Jawa Timur misalnya, untuk kita tambah bantuan pasukan, aparat di sana agar bisa menekan, kurvanya agar tidak naik lagi," kata Presiden.