Akibat ulah Xing dan Bone pemukiman babi pun diserbu oleh geng Kapak Merah.
Akhirnya geng Kapak dikalahkan oleh tiga orang gila, yaitu Kuli si ahli jurus Tendangan 12 Penjuru, Si Penjahit, ahli jurus Tangan Besi, dan Tukang Mie si ahli jurus Tongkat Enam Penjuru.
Xing dan Bone ditangkap oleh Kakak Sum karena membuat masalah dan mempermalukan Geng kapak di mata umum.
Mereka lolos dari kematian ketika Xing mengutili gemboknya dengan cepat ketika mereka digantung.
Xing meminta Sum untuk menjadikannya dan Bone anggota geng kapak.
Kagum dengan keahlian mengutil kunci Xing, Sum lalu mengatakan kalau Xing berhasil membunuh 1 orang, ia akan diangkat menjadi anggota geng kapak.
Esoknya, mereka kembali ke Rusun Kandang Babi untuk membunuh si Ibu Juragan, tetapi gagal total karena suatu tindakan yang bodoh.
Mereka berpencar dan lolos dari amarah si Ibu Juragan.
Xing cedera parah dan bersembunyi di atas mimbar lampu lalu lintas, dimana cederanya terobati.
Selama pemulihan, tanpa sadar Xing menonjoki sisi besi dari mimbarnya, meninggalkan bekas yang dalam untuk tangannya.
Setelah pulih, Xing bertemu Bone kembali, tetapi tak bisa menjelaskan perasaan anehnya Xing.
Xing dan Bone meratapi kegagalannya di jalanan, dan Xing curhat soal masa kecilnya.
Dia menghabiskan uang tabungannya yang sangat sedikit untuk membeli buku panduan jurus "Tapak Buddha" dari seorang pengemis dengan tujuan "menjaga kedamaian dunia".
Ia berlatih secara otodidak, tetapi ketika ia harus membela seorang gadis bisu yang sedang dikerumuni oleh pengganggu yang berusaha mencuri lolipopnya, ia dikalahkan, bahkan dikencingi.
Bagaimana aksi Xing membalas para gangster itu?