TRIBUNSTYLE.COM - Berikut adalah bacaan niat berpuasa Ayyamul Bidh yang dilakukan tiap tanggal 13, 14, 15 setiap bulannya.
Selain amalan puasa Syawal yang dilakukan selama 6 hari pada 2 Syawal, ada amalan puasa sunnah lainnya yang bisa diamalkan.
Salah satunya adalah puasa Ayyamul Bidh yang bisa dilakukan setiap bulan.
• Keutamaan Puasa Syawal Selama Enam Hari Setelah Hari Raya Idul Fitri, Bagai Berpuasa Setahun Penuh
• Niat Puasa Syawal, Lengkap dengan Penjelasan Bayar Utang Puasa Ramadhan Dahulu Atau Puasa Syawal?
Puasa Ayyamul Bidh menjadi puasa sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah di tiga hari setiap bulannya.
Adapun, puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 13, 14 dan 15 pada bulan Hijriyah.
Berikut adalah niat puasa Ayyamul Bidh yang bisa dilaksanakan setiap bulannya, termasuk bulan Syawal:
َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Dari kitab 'Umdatul Qari' Syarhu Shahil Bukhari, puasa sunah ini disebut puasa Ayyamul Bidh karena pada hari ke-3 bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.
Puasa Ayyamul Bidh termasuk sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW karena memiliki keutamaan yang luar biasa.
Nilai amalan dari menjalankan puasa ini sama dengan melaksanakan puasa sepanjang tahun.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits berikut:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979).
Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
Dan juga dari hadits Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
(TribunStyle.com/Anggie)
• Bayar Utang Puasa Ramadhan atau Puasa Syawal, Mana yang Lebih Utama? Simak Penjelasannya
• Tata Cara Puasa Syawal, Baru Bisa Dilakukan Setelah Utang Puasa Ramadhan Dibayar, Ini Penjelasan UAS
• Lebaran di Rumah Makan Melulu? Simak 3 Cara Jitu Menjaga Berat Badan Tubuh setelah Puasa 30 Hari