Berikut hadis yang mendukung:
أَيُكُم يَذْكُرُ حِيْنَ طَلَعَ الْقَمَرُ، وَهُوَ مِشْلُ شِقِّ جَفْنَةٍ
“Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan seperti syiqi jafnah.” (HR. Muslim Muslim 1170)
Syiqi dalam bahasa Arab memiliki arti setengah.
Sedangkan jafnah berarti bejana.
4. Malam terasa damai
Pada malam Lailtul Qadar akan terasa lebih damai etimbag malam-malam sebelumnya.
Berikut hadis yang mendukung:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ لَيْلَةٌ طَلْقَةٌ لا حَارَّةٌ وَلا بَارِدَةٌ تُصْبِحُ الشَّمْسُ يَوْمَهَا حَمْرَاءَ ضَعِيفَةً
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR. Ibnu Khuzaimah 3/231, Bazzar 1/486).
5. Adapun cara untuk mendapatkan Lailatul Qadar
Pada saat bulan Ramadhan memang menjadi waktu untuk memperkaya amal dan pahala.
Serta untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta.
Terlebih saat memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan.