TRIBUNSTYLE.COM - Berikut ini profil Erwin Prasetya, basis pertama Dewa 19 yang meninggal dunia selengkapnya.
Kabar duka datang dari dunia musik Tanah Air.
Mantan basis petama Dewa 19, Erwin Prasetya dikabarkan meninggal dunia, Sabtu (2/5/2020).
Kabar tersebut pertama kali disampaikan oleh Ari Lasso melalui laman Instagram pribadinya.
Dalam unggahan itu, eks vokalis Dewa 19 itu membagikan foto lawas para personel Dewa 19 disertai ucapan duka cita.
"Berita duka. Erwin Prasetya, basis pertama @de19wa meninggal dunia tadi pagi. Kiranya Almarhum mendapat tempat terbaik di sisiNya. Dan keluarga diberi kekuatan. Amin RIP Win..," tulis Ari Lasso.
• Erwin Prasetya Meninggal Dunia, Istri Ungkap Kebiasaan Eks Bassist Dewa 19 Selalu Menjaga Kesehatan
• Erwin Prasetya Eks Bassist Dewa 19 Meninggal, Ini Deretan Lagu Hits yang Diciptakannya Semasa Eksis
Erwin Prasetya dikenal sebagai musisi yang pernah bergabung dengan grup band Dewa 19 dari mulai terbentuk hingga tahun 2002.
Berikut ini profil Erwin Prasetya selengkapnya.
Masa kecil hingga awal mula berkenalan dengan dunia musik
Erwin Prasetya lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 29 Januari 1972.
Ia merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Miroen Kuswandono dan Cut Mia Agustina.
Erwin mengenal musik dari sang ayah lewat ratusan kaset dari berbagai genre musik memengaruhi hari-hari masa kecil hingga remajanya.
Alat musik pertama yang dikenalnya adalah trio tenor drum ketika menjadi anggota drum band di SDN Ketabang Surabaya.
Erwin mulai belajar gitar ketika pacar kakak perempuannya yang kedua yang juga aktif di grup musik mengajarkan kepadanya.
Koleksi musik fusion seperti Chick Corea, Casiopea, John Patitucci, Uzeb menjadi referensi awal bagi Erwin muda.
Dewa 19
Bersama Ahmad Dhani, Andra Junaidi, dan Wawan Juniarso yang merupakan teman-teman akrabnya di SMPN 6 Surabaya, Erwin muda membentuk grup musik fusion yang diberi nama Down Beat.
Mereka sering mengikuti lomba-lomba band dan tak jarang keluar sebagai pemenang..
Pada tahun 1992, Down Beat berganti nama menjadi Dewa dan mengeluarkan album pertamanya yang berjudul 19.
Alasan pengambilan judul ini adalah karena sebagian besar anggota grup berumur 19 pada saat itu.
Erwin turut andil menciptakan hit saat bergabung di Dewa 19.
Antara lain lagu Kirana yang menceritakan kisah hidup dan keluhannya saat terjerat narkoba.
Berikutnya adalah lagu Kamulah Satu-Satunya yang menjadi ungkapan cinta kepada kekasih hati yang dicintainya hingga kini.
Kedua lagu tersebut ada dalam album Pandawa Lima.
Erwin mengundurkan diri dari Dewa 19 pada tahun 2002 karena ketidakcocokan dengan manajemen Dewa 19.
Malang melintang di banyak band
Setelah keluar dari Dewa 19, Erwin tidak lantas berhenti bermusik.
Ia kemudian malang melintang di banyak band setelah hengkang dari band pertamanya itu
Seminggu setelah Erwin hengkang dari Dewa 19, ia bergabung dengan TIC band.
Ia menjadi additional player untuk album ketiga TIC band, Suara Anak Adam yang dirilis pada tahun 2003.
Erwin kemudian bergabung dengan NuKla yang merupakan kelanjutan dari KLa Project yang dipimpin oleh Katon Bagaskara.
Ia turut ambil bagian dalam album NuKla yang bertajuk New Chapter.
Pada 2006, Erwin bergabung dengan EVO Band yang diartikan evolusi, evolusi musik rock Indonesia.
Band ini terdiri dari Elda Suryani (Vocal), Adnil Faisal (gitaris)/ Eks Base Jam, Didit Saad (gitaris)/ Eks Plastik, Angga Tarmizi (keyboard & syntetizer)/ Eks Bullet, Ronald Fristianto (drummer)/ Eks GIGI Band dan DR PM dan Erwin.
Grup ini merekrut vokalis dengan cara audisi yang ditayangkan di siaran televisi.
EVO sempat meraih kesuksesan lewat satu-satunya album mereka yang bertajuk Evolution (2007) sebelum akhirnya bubar.
Band terakhir Erwin adalah Matadewa yang ia bentuk bersama kawan lamanya yang merupakan drummer awal Dewa 19, yaitu Wawan Juniarso.
Grup yang ebrdiri pada tahun 2009 ini beranggotakan Erwin Prasetya (bassist), Wawan Juniarso (drummer), Yuda (gitaris), Roby Zoelky (vokalis).
Selain sebagai musisi, Erwin juga berperan sebagai produser, komposer hingga penulis lagu untuk berbagai musisi lain hingga pembuatan soundtrack film dan jingle.
Diskografi
Bersama Dewa 19
- Dewa 19 (1992)
- Format Masa Depan (1994)
- Terbaik Terbaik (1995)
- Pandawa Lima (1997)
- The Best Of Dewa 19 (1999)
- Bintang Lima (2000)
- Cintailah Cinta (2002)
Bersama Ari Lasso
- Sendiri Dulu (2001) - sebagai produser, komposer dan penulis lagu di lagu Misteri Ilahi, juga sebagai komposer dan penulis lagu di lagu Relakan Aku Pergi.
Bersama TIC band
- Suara Anak Adam (2003) - sebagai produser, komposer dan musisi dalam album ini.
Bersama Ian Protonema
- Sejati (2004) - sebagai komposer dan penulis lagu di lagu Aku dan Laguku.
Bersama KLa Project
- New Chapter (2004)
Bersama Nina Tamam
- Nina Tamam (2005) - sebagai produser, musisi, komposer dan penulis lagu di lagu 4 Musim.
Film Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan
- Aku Perawan Virgin Theme Song (2005) - Erwin Prasetyasebagai produser, musisi, komposer dan penulis lagu di lagu Aku Perawan.
Bersama EVO Band
- Evolution (2005) - Erwin Prasetya sebagai Personil band juga sebagai komposer dan penulis lagu di lagu Amalia.
Bersama Ika Putri
- Terlahir (2004) - Erwin Prasetya sebagai musisi, produser, komposer dan penulis lagu di lagu Maukah Kamu.
- Ika Putri (2008) - Erwin Prasetya sebagai musisi, produser dan komposer di lagu Pemuja Rahasiamu, Hanya Kamu, Teman Saja dan Trauma Cinta.
Bersama Matadewa
- Matadewa (2009)
Bersama Cinta Laura
- Hollywood Dreams (2012) - sebagai komposer dan penulis lagu di lagu All Of My Life .
Single
- MU (2017)
- Selatan Jakarta (2018)
- Be United In Harmony (2019)
- Aku dan Laguku feat Nicko Septiawan (2020)
Penghargaan
- Nominator Penghargaan FFI untuk Tata Musik Terbaik 2005 film Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan produksi Starvision
- Menerima penghargaan "Pencipta Lagu Terbaik" Anugerah Musik Indonesia 1997 untuk lagu Kirana - Dewa 19
- Menerima penghargaan "Bassist Terpopuler" versi majalah NewsMusik tahun 2000
Jingle Maker TV Commercials
- TVC Lifebuoy Superdad (2009)
- TVC Permen Gulas - Syahrini (2013)
- TVC Kota Harapan Indah - Rumahku Istanaku (2014)
- TVC Sumatra 36 - Apartment Surabaya Dharmala Intiland Tbk (2015)
- TVC Spazio Tower Surabaya Dharmala Intiland Tbk (2015)
- TVC Sprei Nyenyak - Iis Dahlia (2016)
- TVC Sprei California - Sprei Baguuus! (2017)
- TVC Sprei California - Sprei Baguuus! - Siti Badriah (2018)
(TribunStyle.com/ Amir)