TRIBUNSTYLE.COM - Penuh dengan sampah dan tubuh tergeletak, begini potret dampak virus corona Covid-19 pada warga miskin dan terlantar di Subway (Jalur kereta bawah tanah) New York, Amerika Serikat (AS).
Pada awal pandemi virus corona Covid-19 mulai muncul, para ahli telah memperingatkan betapa bahayanya virus ini jika sudah menyerang warga miskin.
Bahkan, beberapa ahli sudah mewanti-wanti betapa mengerikannya jika wabah sampai terjadi di Afrika dan beberapa negara di Asia, yang memiliki banyak negara miskin.
Namun, ternyata hanya negara-negara Afrika dan Asia yang merasakan hancurnya warga miskin untuk menunjukkan peringatan para peneliti tersebut.
Seperti kasus yang terjadi di Amerika Serikat ini.
Negara Donald Trump ini kini menjadi cerminan betapa mengerikannya dampak wabah virus corona bagi warga miskin.
Terutama di daerah paling parah terinfeksi virus corona yaitu di Kota New York.
• Bukan Chloroquine, Ahli Amerika Sebut Obat Virus Ebola Efektif Mempercepat Kesembuhan Pasien Corona
• Ngebet Nikah Meski Pandemi Corona, Kakek dan Janda Desa Beda 34 Tahun Tetap Gelar Pernikahan
Sebuah video menunjukkan subway atau jalur kereta bawah tanah canggih di Amerika Serikat telah menjelma menjadi sebuah perkampungan kumuh.
Di sana, di dalam gerbong-gerbong kereta subway tersebut, para tunawisma menumpang tidur di tengah wabah corona.
Para tunawisma ini dilaporkan sudah berminggu-minggu bergeletakan di bangku kereta, ada pula yang di lantai kereta.
Tentu saja bersama barang-barang bawaan yang selalu ada di samping mereka.
Peristiwa ini terekam oleh sebuah video yang diunggah oleh Torry Chalmers, seorang tentara veteran 25 tahun dari Bronx, New York.
"Aku harus mengirim (video) ini ke gubernur, biarkan dia melihat ini –," tutur Chalmers dalam videonya.
Dia berjalan dari satu gerbong ke gerbong yang dipenuhi orang tidur, termasuk tumpukan kotak, tas, dan koper dan sampah yang berceceran.
“Ini yang harus aku lakukan."