"Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa."
Sang dosen di Solo, Jawa Tengah itu lantas mengurai maksud dari ayat Al Quran tersebut, yaitu mengenai arti dari benang putih dan benang hitam.
"Kalimat benang putih dan benang hitam itu maksudnya kalimat kiasan. Maksudnya jelas waktu siang dan malam. Jadi para ulama menyebut, mulai menahan itu saat munculnya fajar," kata Shiddiq menjelaskan.
"Di dalam hadits yang lain juga ditegaskan 'Makanlah dan minumlah kalian sampai Umi Maktum itu adzan'," katanya menyambung.
Mengenai adanya imsak, hal itu dijelaskan Shiddiq hanya sebagai kebiasaan di dalam masyarakat Indonesia.
Shiddiq pun mengurai penjelasan yang menjadi latar belakang imsak.
"Menurut Ibnu Rusy, beliau mengatakan, ada sebagian ulama mengatakan, sebaiknya untuk kehati-hatian, masa menahan dari makan dan minum itu sebaiknya di awalnya beberapa menit sebelum fajar. Barangkali, apa yang terjadi di masyarakat mengenai imsak, mengacu pada ini (kehati-hatian). Jadi dalam rangka kehati-hatian supaya tidak bablas melakukan sahur. Sehingga masuk adzan. Intinya, makan dan minum saat ada tanda atau sirine imsak itu boleh. Karena itu bukan tanda terbitnya fajar," kata Shidding menguraikan.
Niat Puasa Ramadhan
Setiap akan menunaikan puasa Ramadhan ( dalam KBBI, yang benar adalah Ramadan ), kita wajib baca niat.
Setiap amalan benar-benar tergantung pada niat.
Dan setiap orang akan mendapatkan balasan dari apa yang ia niatkan.
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena menari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR Bukhari, nomor 1 dan Muslim, nomor 1907]
Secara bahasa niat artinya (keinginan atau tujuan), sedangkan makna secara istilah niat adalah keinginan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.
Niat letaknya ada di dalam hati dan tidak dilafadzkan.