"Sidang isbat akan memanfaatkan teknologi teleconference sehingga peserta dan media tidak perlu hadir di Kementerian Agama," tambahnya.
Dikutip dari Kemenag.go.id, prosesi sidang ini bisa disaksikan masyarakat melalui live streaming laman resmi maupun media sosial Kemenag.
"Masyarakat dapat menyaksikan proses Isbat nanti melalui live streaming laman resmi dan media sosial Kementerian Agama," lanjut Kamaruddin.
Kamaruddin juga menuturkan, Sidang Isbat akan dibagi menjadi tiga sesi.
Sesi pertama, tentang posisi hilal awal Ramadan 1441 H oleh anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya.
Paparan ini akan disiarkan secara live streaming melalui website dan medsos Kemenag.
"Akan dibuka dialog. Masyarakat dan media bisa mengikuti melalui room meeting online yang nanti akan dibagikan.
Tentu kuotanya juga terbatas," tutur Kamaruddin.
• Kumpulan Inspirasi Kartu Ucapan Selamat Ramadan, Semarakkan Bulan Suci Penuh Ampunan
Setelah Magrib, lanjut Kamaruddin, Sidang Isbat digelar secara tertutup.
Sidang tersebut akan dihadiri secara fisik oleh perwakilan MUI, DPR, serta Menag Fachrul Razi, Wawenag Zainut Tauhid Sa'adi, dan Dirjen Bimas Islam.
Sidang tersebut diawali dengan pembacaan laporan oleh Direktur Urusan Agama Islam tentang hasil rukyatul hilal dari seluruh Indonesia.
Ada pun para tokoh ormas yang diundang, bisa mengikuti dan berdialog dalam proses sidang ini melalui meeting room online.
"Setelah mendengar laporan dan masukan dari ormas, Menag akan menetapkan awal Ramadan 1441 H," jelas Kamaruddin.
Hasil sidang isbat akan diumumkan secara terbuka oleh Menag melalui telekonferensi pers.
Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1441 H Jatuh pada 24 April 2020