Terpaksa Benji harus pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan.
"Bahan makanan saya sudah hampir habis. Dan dari situ saya harus pergi," ujar Benji kepada NBC LA.
Seperti yang diketahui, SARS-CoV-2 atau sindrom pernapasan akut berat virus corona 2, patogen dari virus ini menyebar melalui percikan saluran pernapasan dari batuk maupun bersin oleh orang-orang terinfeksi.
Percikan tersebut dapat terbang dan menempel pada jarak 1,8 meter, sehingga orang yang berada di dekat pasien corona bisa terpapar.
Sepulangnya dari supermarket, Benji mengalami batuk-batuk, ia juga menunjukkan gejala lain yaitu demam tinggi dan nyeri di sekujur tubuhnya.
Dari gejala yang dialami olehnya, Benji Ha mengaku sampai kesulitan untuk duduk.
• Waspadai Hidden Carrier, Orang yang Tampak Sehat Tetapi Menularkan Virus Corona, Ini Ciri-cirinya!
Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit Southern California di Culver City.
Pada akhir bulan Maret lalu, Benji didiagnosa terkena Covid-19.
Meskipun Benji mengalami sesak napas, ia tidak dipasangi ventilator.
Pria 31 tahun ini hanya menggunakan tabung oksigen untuk membantu pernapasannya.
Ketakutan demi ketakutan jelas dirasakan oleh Benji.
"Malam semakin larut, otakmu mengacaukanmu. Dan Anda sangat, sangat takut untuk tertidur karena Anda tidak yakin akan terbangun keesokan paginya," ujarnya dilansir dari NBC LA.
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit, gejala dari Covid-19 dapat muncul setelah dua sampai 14 hari terpapar virus.
Selain itu, penyakit yang ditimbulkan oleh virus corona ini juga dapat memunculkan gejala yang memerlukan penanganan medis segera, seperti kesulitan bernapas, nyeri atau dada terasa tertekan, kebingungan, bibir atau wajah kebiruan untuk beberapa kasus.
Saat ini Benji telah pulih dan melakukan karantina mandiri.
Ia bahkan masih tidak mengetahui siapa sebenarya yang telah menginfeksinya.
Namun Benji berpendapat jika virus ini dapat mengancam siapapun.
"Aku baru saja pergi berbelanja, itu dia," ujar Benji pada NBC LA.
(TribunStyle.com/TsaniaF)