Pelacakan tersebut dilakukan dengan memindai sinyal Bluethoot dari ponsel-ponsel yang lokasinya berdekatan.
Proses ini dilakukan selama beberapa menit saja.
Dari hasil pelacakan, data kemudian disimpan untuk penelusuran lebih lanjut.
Selanjutnya, ponsel akan mendapatkan notifikasi dari sistem.
Itu pun jika pengguna berdekatan dengan orang yang positif Covid-19.
Selain memberikan notifikasi tersebut, sistem juga akan menuntuk langkah apa yang harus dilakukan apabila pernah berdekatan dengan pasien positif virus corona tersebut.
Untuk pengguna yang positif, disarankan untuk melakukan update status.
Ini dilakukan agar sistem bisa memberikan notifikasi ke pengguna lain yang pernah berdekatan dengannya.
Sistem rancangan Apple dan Google ini mirip dengan buatan pemerintah Indonesia, Peduli-Lindungi.
Serta sama seperti aplikasi buatan Singapura, TraceTogether.
Dua aplikasi ini ke depannya bisa memanfaatkan API contact tracing buatan Apple dan Google.
Sistem pelacakan ini tentu saja akan berguna dan efektif apabila aplikasi ini digunakan secara masif oleh masyarakat.
Dirangkum dari Techcrunch via KompasTekno, Google dan Apple mengklaim sistem ini tidak akan menggunakan data lokasi GPS.
Keduanya juga berjanji untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi pengguna. (TribunStyle.com/Nafis Abdulhakim, Kompas.com/Kevin Rizky Pratama)
Update Virus Corona Nasional 14 April 2020, Bertambah 282 Kasus di 13 Provinsi, Total 4.839 Kasus