Melawan Stigma Corona, Najwa Shihab Bacakan Cerita dari 4 Sudut Pandang Soal Kurangnya Empati

Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Najwa Shihab cerita soal stigma yang terjadi di masyarakat terkait wabah Covid-19

TRIBUNSTYLE.COM - Melawan stigma masyarakat, Najwa Shihab membacakan cerita dari beberapa orang yang membahas kurangnya empati warga saat meghadapinya.

Jurnalis Najwa Shihab dikenal dengan pikirannya yang kritis ketika melihat suatu kondisi yang tengah terjadi di Indonesia.

Putri Quraish Shihab tak luput memperhatikan kondisi terkini terkait corona.

Seperti yang diketahui, wabah Covid-19 memang kian meluas di berbagai belahan dunia. 

Di Indonesia sendiri, kasus ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan beberapa pihak terkait di dalamnya. 

Meningkatkan kewaspadaan akan menghadapi wabah ini memang perlu dilakukan.

Namun perlu diingat juga, kita harus melawan stigma corona yang membuat hati miris ketika mendengarnya. 

Hal tersebut disampaikan oleh Najwa Shihab dalam tayangan video yang di-posting di instagramnya pada hari ini Selasa (7/4/2020).

Mencegah Lebih Baik dari Mengobati! Ternyata Corona Bisa Ditangkal, Ini 5 Fakta Kelemahan Covid-19

4 Cara untuk Mencegah Penyebaran Covid-19 Ketika Pulang dari Bepergian, Simak Imbauan dari BNPB

Dalam tayangan video tersebut, Nana (sapaan akrab Najwa Shihab) menyampaikan pendapatnya dengan sangat tegas namun sekaligus menyentuh. 

Najwa Shihab juga membacakan cerita dari beberapa orang dengan sudut pandang berbeda saat melihat stigma yang telah terjadi di Indonesia.

Hal itu seakan membuat rasa sosial kepada sesama seakan luntur dan kurang berempati saat dihadapkan dengan wabah Covid-19 ini. 

Berikut 4 cerita dari berbagai sudut pandang seseorang dalam melihat kasus yang tengah menjadi perhatian berbagai pihak.

Sudut pandang pertama 

Cerita pertama (Instagram @najwashihab)

Unggahan yang ditulis oleh akun bernama @osianikma mengungkapkan bahwa dirinya miris ketika melihat jenazah Covid-19 ditolak untuk disemayamkan.

Selain itu, usai dikuburkan di wilayah lain, ada warga yang memaksa untuk membongkar makam korban Covid-19 itu sendiri. 

"Di sini juga ada kak @najwashihab, jenazah sudah ditolak di 2 tempat, kemudian dikebumikan di wilayah lain,

Tetapi saat warga tersebut tau itu jenazah Covid-19, warga geger minta dibongkar kuburannya. Miris lihatnya," tulis akun @osianikma. 

Sudut pandang kedua

Cerita kedua (Instagram @najwashihab)

Cerita kedua yang dibacakan oleh Najwa menyampaikan ada salah satu temannya yang kerja di salah satu rumah sakit dan seakan tak dianggap oleh tetangga sekitarnya. 

Akun bernama @jeeeniii.hd menceritakan kondisi yang dialami oleh temannya. 

"Temen saya kerja di RS (Rumah Sakit) sekarang seperti dikucilkan para tetangganya,

Sedih banget dengar dia curhat," tulis akun @jeeeniii.hd. 

Kritisi Isu Pembebasan Koruptor, Najwa Shihab Cecar Menteri Yasonna, Boy William: Sikat Mba Nana!

Ini Reaksi Najwa Shihab Saat Lihat Driver Ojol Nekat Pasang Badan Lindungi Orderan dari Disinfektan

Sudut pandang ketiga

Cerita ketiga (Instagram @najwashihab)

Selanjutnya cerita yang diungkapkan oleh akun bernama @vikayunita.an menjelaskan bahwa dirinya dan teman berada di tempat yang dinyatakan zona merah mendapat perlakuan yang tak sepantasnya. 

"Bahkan saya dan teman-teman yang ada di kota berstatus zona merah padahal bukan ODP pun nggak diperbolehkan masuk ke kos,

Ada teman saya yang diusir, digerbang ditulis orang dari kota saya tidak diperbolehkan masuk,

Bahkan saya pernah mendengar cerita ada yang periksa ke Puskesmas setempat terkait gejala Covid dan ada orang yang tanpa izin merekam dan mengambil gambar,

Karena yang periksa berasal dari kota saya,

Saya paham antisipasi itu perlu, cuman apa ya empati dan perlakuan manusiawi itu hilang gitu aja?

Jaga jarak harusnya jaga perasaan orang lain juga dong," ungkap akun bernama @vikayunita.an. 

Sudut pandang keempat

Cerita keempat (Instagram @najwashihab)

Terakhir cerita yang dibacakan oleh Najwa dalam tayangan video tersebut dari akun bernama @lusilouis yang menceritakan seorang ODP memeriksakan ke salah satu dokter. 

Tujuan dari seorang ODP tersebut ingin meminta surat keterangan dia negatif Covid-19. 

Pasalnya ia telah diusir dari kontrakan karena meresahkan sekitar dan nantiny bisa menularkan penyakit Covid-19 tersebut. 

"Kemarin ada pasien ODP datang ke sumah sakit tempatku kerja dengan nagis-nangis memohon unutk dibuatkan surat keterangan bahwa dia nggak kena Covid-19,

Kami pun bertanya kenapa kok sampai nangis segininya?

'Saya diusir dari kontrakan saya, Dok,

Kata yang punya kontrakan saya meresahkan masyarakat karena bisa nularin penyakit,

Yang punya kontrakan sampai bilang kalau saya nggak mau keluar dari kontarakan,

Silahkan tunggu warga datang untuk menggrebek rumah dan mengusir,

Suami saya pun diancam mau dipecat, Dok dari pekerjaannya. Saya sedih, Dok,

Nggak tahu harus berbuat apa dan tinggal di mana,

Suami saya pun marah ke saya dan nyuruh saya keluar dari rumah'," tulis akun bernama @lusilouis. 

Demikian cerita stigma yang terjadi di berbagai kalangan masyarakat Indonesia yang dibacakan oleh Najwa Shihab. 

Melihat kondisi tersebut, Najwa pun meminta kepada sesama untuk paham akan kondisi yang tengah terjadi dan empati harus ditingkatkan. 

"Jarak fisik memang harus direnggangkan, tapi ikatan sosial justru harus dirapatkan.

Kita tidak bisa sendirian mengatasi wabah ini.

Hari ini, soliter seharusnya solider. Jaga jarak dengan penyakit, bukan dengan kemanusiaan," tulis Najwa dalam unggahan instagram-nya. 

Postingan video Najwa Shihab ini membuat beberapa publik merasa diingatkan soal empati kepada sesama. 

@gamaliel
Thankyou mba Nana

@attiradennova
Makasih dah mewakilkan perasaanku mbak najwa, lekas pulih indonesia

@vkrifrkhniqbl
Perlu banget ini thanks mbak nana

@septynrdy
Semoga masyarakat lebih manusiawi dalam kondisi seperti ini

(TribunStyle.com/Heradhyta Amalia)

FAKTA yang Didapatkan Ilmuwan Dunia Setelah 3 Bulan Teliti Virus Corona: Jaga Jarak, Masker, Vaksin

Kabar Gembira Bagi Korban PHK Akibat Corona, Kartu Pra Kerja 2020 Siap Beri Bantuan Rp 3,5 Juta