Virus Corona

Begini Wujud Protein Virus Corona Jika Diterjemahkan ke Dalam Musik oleh Peneliti

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: vega dhini lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi protein virus corona yang diterjemahkan dalam bentuk musik.

TRIBUNSTYLE.COM - Mulai banyak gambar tentang virus corona yang muncul di internet.

Gambar-gambar tersebut menampilkan wujud virus corona yang diperbesar, seperti yang telah dilakukan NIAID beberapa waktu lalu.

Foto-foto tersebut dibuat dengan pemindaian dan transmisi mikroskop elektron di laboratorium NIAID di Hamilton, Montana.

Selain berupa gambar, representasi mengenai virus corona juga hadir lewat suara yang terdengar.

Dilansir dari Boldsky, seorang profesor dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) telah mengembangkan sesuatu yang mengejutkan.

Dengan menggunakan kecerdasan buatan, Markus Buehler dan timnya di MIT menemukan representasi selama 1 jam 49 menit yang terdengar dari struktur lonjakan Covid-19.

PM Inggris Dilarikan ke ICU, Boris Johnson Beri Pesan untuk Masyarakat selama Masa Darurat Corona

FAKTA yang Didapatkan Ilmuwan Dunia Setelah 3 Bulan Teliti Virus Corona: Jaga Jarak, Masker, Vaksin

Suara yang terdengar mewakili berbagai aspek protein berbentuk menyerupai paku yang biasanya terdiri dari asam amino.

Dengan bantuan teknik baru yang disebut sonifikasi, para peneliti MIT telah menempatkan seluruh paku (pada virus corona) ke dalam catatan unik dan mengubahnya menjadi musik.

Manfaat Menerjemahkan Protein Menjadi Suara Yang Terdengar

Otak manusia sangat hebat dalam memproses suara daripada gambar.

Begitu musik dimainkan, otak dengan mudah mengambil fitur-fiturnya seperti volume, ritme, nada, melodi dan akord.

Sesuai para peneliti MIT, suara adalah cara paling elegan untuk menemukan detail yang disimpan dalam lonjakan atau protein virus dibandingkan dengan gambarnya yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop berdaya tinggi.

Dengan demikian, mewakili urutan asam amino dari paku dalam komposisi musik adalah cara terbaik untuk mengakses detailnya.

Metode ini juga dapat membantu peneliti lain memahami struktur vibrasi dari coronavirus dan merancang obat yang dapat melawannya.

Apakah ini efektif untuk Covid-19?

Menurut para peneliti MIT, suara protein lonjakan akan membantu memecahkan kode fungsi dan desain coronavirus dan membandingkan proses biokimianya dengan wabah SARS dan MERS sebelumnya.

Pola getaran protein lonjakan juga akan membantu dalam merancang obat untuk melawan efeknya.

Ini dapat dilakukan dengan mencari protein baru yang melodinya dapat cocok dengan antibodi yang mampu mengganggu kemampuan infeksi.

Ilustrasi paku virus corona. (Unsplash)

Kesimpulan

Musik paku coronavirus seperti representasi algoritma dari struktur proteinnya.

Ini hanya cara menggunakan kecerdasan buatan untuk memahami dan berbicara bahasa protein untuk memecahkan kode informasinya.

Karena belum ada obat yang tepat untuk COVID-19 yang ditemukan, representasi ini akan membantu dalam menemukan obat untuk melawan pandemi coronavirus. (TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Virus corona yang dipindai dengan mikroskop elektron. (NIAID)

POPULER Foto Penampakan Covid-19 yang Diperbesar oleh Ilmuwan AS, Mirip Virus Penyebab Penyakit Ini

Sebelumnya foto wujud virus corona yang diperbesar telah dirilis oleh sebuah lembaga yang menangani penyakit menular dan alergi.

Lembaga ini berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Amerika Serikat

National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Integrated Research Facility (IRF) telah merilis beberapa foto wujud dari virus corona

Wujud dari virus corona yang menginfeksi lebih dari 1 Juta orang di seluruh dunia pun akhirnya dapat terlihat.

Foto-foto tersebut dibuat dengan pemindaian dan transmisi mikroskop elektron di laboratorium NIAID di Hamilton, Montana. 

Proses pengambilan foto wujud ini dilakukan dengan bantuan mikroskop elektron kemudian hasilnya diwarnai oleh kantor seni visual medis agar foto-foto tersebut menjadi terlihat lebih nyata. 

Pewarnaan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dari virus dan sel yang masih sehat. 

Ilustrasi corona. (Freepik)

 

Dilansir dari npr.org, Emmie de Wit, kepala Unit Patogenesis Molekuler NIAID menyediakan sampel virus corona tersebut, kemudian Elizabeth Fischer seorang ahli mikroskop memindainya dengan mikroskop elektron. 

Kemudian gambar-gambar yang berhasil dipindai ini diwarnai secara digital oleh seniman visual medis di laboratorium. 

NIAID juga mencatat bahwa gambar yang dihasilkan terlihat mirip dengan virus corona penyebab penyakit MERS (Middle East Respiratory Syndrome) yang sebelumnya pernah mewabah di Timur Tengah dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). 

"Itu tidak mengejutkan: Paku pada permukaan virus corona memberi nama keluarga virus ini - corona, yang merupakan bahasa Latin untuk 'mahkota', dan sebagian besar virus corona akan memiliki penampilan seperti mahkota,"

Lalu, seperti apa foto wujud virus corona yang dilihat melalui mikroskop elektron dan diwarnai secara digital oleh para ilmuwan? 

Berikut ini adalah foto wujud virus corona dari mikroskop elektron. 

  • Foto wujud virus corona yang belum diberi warna
Virus corona yang dipindai dengan mikroskop elektron (NIAID)

Foto ini adalah wujud dari virus corona yang dipindai dengan mikroskop elektron dan belum diberi warna. 

Tampak seperti ada duri atau paku di sekeliling virus corona, kemudian duri dan paku inilah yang membuat virus corona berbentuk seperti mahkota. 

Seperti diketahui, "Corona" merupakan kata dalam bahasa latin yang berarti Mahkota, virus ini dinamakan corona karena bentuk yang menyerupai mahkota. 

  • Foto yang sudah diberi warna
Foto wujud virus corona yang sudah diberi warna (NIAID)

Dalam foto tersebut, warna oranye adalah virus corona yang dilihat dari mikroskop elektro kemudian diberi warna secara digital. 

  • Virus corona yang dilihat dari sel pasien
Foto wujud virus corona yang dilihat dengan mikroskop elektron (NIAID)

Foto ini menunjukkan virus corona yang berwarna oranye muncul dari sel tubuh yang berwarna abu-abu. 

Hasil dari foto ini didapatkan dengan mengisolasi virus dari seorang pasien Covid-19 di Amerika Serikat kemudian mengamatinya dengan mikroskop elektron di laboratorium. (TribunStyle.com/Anggie)

• Darah Pasien Sembuh dari Virus Corona Ternyata Bisa Dipakai Sebagai Vaksin Darurat, Begini Caranya

5 Fakta Naek L Tobing, Dokter IDI Ke-19 yang Meninggal karena Positif Virus Corona