Virus Corona

Ramai Warga Tolak Pemakaman Jenazah Positif Corona, Pemkot Semarang Siapkan Makam Khusus

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Delta Lidina Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pemakaman pasien virus corona lewat tengah malam.

Akibatnya, jenazah tertahan di dalam mobil ambulans selama 24 jam pada.

Tim Medis sempat merasa khawatir sebab jenazah yang dibungkus plastik dengan peti mati lebih dari 4 jam akan sangat berbahaya menularkan virus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, menerangkan kejadian penolakan warga tersebut.

Kepolisian, TNI, dan Pemkot Tasikmalaya kemudian terjun langsung memberikan pemahaman kepada warga setempat.

Akhirnya jenazah dapat dikremasi tengah malam dan dikuburkan dini harinya.

Liang Lahat Sudah Digali, Jenazah Ditolak Dua Kali di Lampung

Jenazah pasien positif COVID-19 ditolak oleh warga di Bandar Lampung ketika akan dimakamkan di TPU di Teluk Betung Barat.

Padahal, liang lahat telah digali oleh petugas.

Pasien tersebut diketahui meninggal dunia pada Senin (30/3/2020) sekitar pukul 00.30 WIB di Ruang Isolasi RS Bandar Lampung.

Pemakaman pun dipindahkan ke TPU lain, yaitu di Kecamatan Kemiling.

Miris, warga di lokasi tersebut juga menolak jenazah dimakamkan di tempat itu.

Pemakaman akhirnya dilakukan di lahan milik Pemprov Lampung, di TPU Kota Baru pada Selasa (31/3/2020) pagi.

Bupati Banyumas, Achmad Husein (tengah), turut membongkar makam pasien positif corona karena ditolak warga. (Kompas.com/Dok. Bupati Banyumas)

Makam Dibongkar dan Dipindahkan karena Ditolak Warga di Banyumas

Jenazah korban virus corona yang baru dikebumikan pada Selasa (31/3/2020) malam di Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah, terpaksa dibongkar.

Hal itu dikarenakan warga setempat yang menolak dan meminta jenazah dimakamkan di lokasi lain.

Halaman
1234