Letusan atau erupsi tersebut tidak berbahaya bagi warga di luar radius 3 kilometer.
Sementara untuk warga yang tinggal dan beraktivitas di radius 3 kilometer diimbau untuk menjauhi puncak gunung tersebut.
(TribunStyle.com/TsaniaF)
17 Maret dalam Sejarah: Gunung Agung di Bali Meletus, Langit Gelap Gulita, Kepanikan Dihantui Kiamat
Sementara itu, di tahun 1963, tanggal 17 Maret, Gunung Agung meletus dengan Indeks Letusan sebesar VEI 5.
Letusan itu diketahui setara dengan letusan Gunung Vesuvius, Italia.
17 Maret 1963, langit Pulau Dewata mendadak gelap gulita, sinar matahari tertutup tebalnya kabut dan asap erupsi Gunung Agung.
Terdengar gemuruh dan menggelegar dari puncak gunung.
Ribuan warga panik dan mengungsi. Rumor kiamat bakal segera tiba menambah ketegangan saat itu.
Begitulah, hari itu, Gunung Agung menyemburkan abu vulkaniknya ke udara, setinggi hingga 10 kilometer.
• 16 Maret Dalam Sejarah, Lahirnya Dian Sastrowardoyo, Opick, Hingga Presiden Ke-4 Amerika Serikat
• 14 Maret dalam Sejarah, Hari Pi Sedunia, Ini 5 Fakta tentang Perayaan Tahunan Ilmuwan Matematika
• 15 Maret dalam Sejarah, Produsen Mobil Rolls-Royce Berdiri, Kate Middleton Gunakan Ini Saat Menikah
Inilah puncak erupsi yang amat menakutkan karena letusannya berdampak ke berbagai negara, bahkan di luar kawasan Asia.
Erupsi atau letusan masih terjadi beberapa kali dalam pekan-pekan berikutnya.
Gunung Agung memuntahkan lahar dingin di sepanjang lereng selatan, tenggara, dan utara, yang menghancurkan banyak bangunan
Penelitian M.T. Zen dan Djajadi Hadikusumo bertajuk “Preliminary Report on the 1963 Eruption of Mountain Agung in Bali” dalam Bulletin Volcanologique (1964) menyebutkan, tidak kurang dari 1.500 orang meregang nyawa.
Ini belum termasuk yang luka-luka, juga rumah, ternak, dan tanaman yang hangus terbakar, serta ratusan unit bangunan yang rusak parah.