Virus Corona

Kisah Haru Driver Ojol Sepi Order Dapat Makan Gratis, Tetap Galang Donasi untuk Tim Medis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Haru Driver Ojol Sepi Order Dapat Makan Gratis, Tetap Galang Donasi untuk Tim Medis

Lebih lanjut, Fatawa menuturkan, dirinya berharap setiap orang dapat mengambil hikmah dari wabah virus corona ini sebagai momen saling berbagi.

Merasa banyak mendapat bantuan dari masyarakat saat sepi order akibat virus corona, para driver ojol menggalang dana untuk tenaga medis.

"Semoga musibah ini cepat berlalu dan kita dapat mengambil pelajaran bahwa momen ini adalah momen untuk saling berbagi, berbagi sesuai kapasitas dan kemampuan," tutur Fatawa.

"Khususnya untuk ojol, kita tidak bisa banyak mengeluarkan uang, tapi kita coba turun ke jalan untuk membantu," sambungnya.

Kebijakan Gubernur DIY Terkait Corona

Diberitakan TribunJogja.com, Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Raja Keraton Yogyakarta dan Gubernur DIY memberikan keterangan resminya terkait penanganan virus corona di Yogyakarta.

Sultan mengatakan, di masa tanggap darurat bencana virus corona ini, masyarakat harus menghadapinya dengan sikap sabar, tawakal, tulus, ikhlas, pasrah lahir batin, disertai ikhtiar yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, ia menuturkan, situasi saat ini memang berbeda dengan bencana gempa tahun 2006 yang kasat mata.

"Virus corona itu jika memasuki badan, tidak bisa kita rasakan dan menyerangnya pun tak terduga-duga.

Menghadapi hal itu, kita selayaknya bisa menjaga kesehatan.

Laku prihatin dan juga wajib menjalankan aturan baku dari sumber resmi yang terpercaya," tuturnya, Senin (23/3/2020) lalu.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X. Saat Pemprov Jawa Tengah sudah memberlakukan setiap sekolah liburkan siswanya terkait ramai wabah Corona, Yogyakarta ternyata tak melakukan hal serupa. (Tangkap Layar Youtube/KOMPASTV)

Selanjutnya, strategi mitigasi non alam di DIY, diungkapkan Sultan belum menerapkan lockdown melainkan calmdown untuk menenangkan batin dan menguatkan kepercayaan diri agar eling (mengingat) dan waspada.

Ia pun berharap, dengan adanya kewaspadaan melalui kebijakan calmdown, mampu memperlambat persebaran pandemi virus Corona.

"Dengan cara reresik (membersihkan) diri dan lingkungannya sendiri-sendiri.

Kalau merasa kurang sehat harus memiliki kesadaran dan menerima kalau wajib mengisolasi diri pribadi selama 14 hari, sama dengan masa inkubasi penyakitnya, jaga diri, jaga keluarga, jaga persaudaraan, jaga masyarakat dengan memberi jarak aman, dan sedapat mungkin menghindari keramaian jika memang tidak mendesak betul," tegasnya.

Sultan menyampaikan, bisa jadi kita merasa sehat namun sesungguhnya tidak ada seorang pun yang bisa memastikan bahwa dirinya benar-benar sehat.

Oleh karena itu, Sultan pun mengingatkan masyararakat Yogyakarta untuk dapat berhati-hati dan waspada.

Seputar Virus Corona (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta, TribunJogja.com/Kurniatul Hidayah)

Sholat Jumat Diganti Duhur di Rumah karena Corona, Apa Hukumnya? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

5 Aksi dr Tirta Bahas Covid-19 di ILC, Kritik Juru Bicara Soal Corona hingga Sentil Atta Halilintar