UNBK 2020 Resmi Ditiadakan karena Pandemi Corona, Berikut Beragam Reaksi yang Jadi Trending

Penulis: Hanna Suliatun
Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ujian Nasional

TRIBUNSTYLE.COM - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2020 resmi ditiadakan.

Keputusan ini diturunkan karena virus corona yang tengah jadi pandemi.

Seperti dikutip dari kompas.com, hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan pembahasan UN, Selasa (24/3/2020), melalui video conference.

"Keputusan ini sebagai bagian dari sistem respons wabah Covid-19 yang salah satunya adalah pengutamaan keselamatan kesehatan rakyat," kata Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Kabar ini pun langsung menyebar luas di sosial media.

Tagar UNBK pun banyak dibicarakan hingga jadi trending di Twitter pada Selasa siang.

Bagikan Foto Hasil UNBK, Nilai Pelajaran Bahasa Indonesia Putri Ridwan Kamil Jadi Perbincangan

Belajar Secara Mandiri Tanpa Les, Anak Penjual Mainan ini Raih Nilai Sempurna di UNBK SMA

Pelaksanaan UNBK 2019 (Tribun Solo - Tribunnews.com)

Beragam komentar pun menyambut keputusan ini.

Ternyata tak hanya lega dan senang seperti yang kebanyakan. 

Ada pula yang merasa sedih karena sudah terlanjur mengikuti bimbingan belajar khusus untuk UNBK.

Lalu, bagaimana reaksi netter menanggapi hal ini?

Berikut beberapa tanggapan netter terkait UNBK 2020 yang resmi ditiadakan:

Nadiem Makarim: Ujian Nasional Dihapus, UN 2020 Terakhir, Penyederhanaan RPP Guru & Sistem Zonasi

Ada dua kubu

#UNBK

UNBK ditiadakan.

All of students reactions will be : (Reaksi murid-murid)

Tak semua senang, ternyata ada dua kubu nih.

Ada yang bahagia dan melompat-lompat karena tak perlu lagi belajar dan deg-degan.

Namun ada juga yang sedih dan merasa seakan telah sia-sia mempersiapkan ujian sejak jauh hari.

Nyanyi lagu hits

"Filing gud like i suld, filing bles never stres #UNBK," tulis akun @Reallyjusthoman .

Perasaan lega mendengar pengumuman ini membuat netter bernyanyi nyaring.

Lagu 'Feeling Good' pun seakan jadi tema soundtrack bagi mereka yang merasa bahagia dengan pengumuman ini.

Meme bertebaran

#UNBK's been cancelled? (UNBK dibatalkan?)

me (aku):

Warganet merespon pengumuman ini dengan berbagai meme yang unik dan lucu.

Salah satunya memasang meme foto salah satu karakter Monster Inc.

Monster tersebut menunjukkan wajah datar dengan bibir terkatup dan membentuk garis lurus.

Yak, selain bahagia, ada juga yang tetap mengeluarkan flat expression alias ekspresi datar.

Berjuang untuk apa?

"gaada #UNBK we fight for what (emoji) (Ga ada UNBK, kita berjuang buat apa?)" tulis akun @Yipiiyeayyeah

Ada pula yang jadi patah semangat.

UNBK merupakan salah satu lahan berjuang siswa untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Tak ada UNBK, para siswa pun ada yang merasa bingung, hendak melakukan apa.

Well, bagaimana pun reaksinya, UNBK tahun 2020 memang tak kondusif dilakukan di masa sekarang.

Seperti kita ketahui, pandemi corona yang telah mendunia menimbulkan banyak kerugian.

Tak hanya merecoki urusan kesehatan, rupanya corona juga berdampak pada aspek lain dalam hidup.

Salah satunya adalah pendidikan ini. (TribunStyle.com/ Suli Hanna)

Ujian Nasional (Tribun Medan)

Dunia Pendidikan Indonesia Kena Imbas Virus Corona, Ujian Nasional SD SMP SMA & Madrasah Ditiadakan

Seperti kita ketahui, berdasarkan hasil rapat DPR, diwakili pimpinan Komisi X dan pemerintah diwakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memutuskan untuk meniadakan Ujian Nasional 2020.

Pengambilan keputusan penghapusan Ujian Nasional 2020 tersebut juga dilakukan lewat rapat online oleh para pemerintah terkait.

Mewabahnya virus corona di Indonesia, memang mengharuskan para pejabat untuk berkerja di rumah secara online.

Termasuk pengambilan keputusan untuk penghapusan Ujian Nasional 2020 untuk tingkat SD, SMP, SMA dan Madrasah.

Pelajar Saat Ujian Nasional. (Kompas.com)

Ya, penghapusan Ujian Nasional ini hanya berlaku untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan Madrasah.

Keputusan meniadakan ujian nasional ini disepakati bersama 4 pimpinan Komisi pendidikan (X) antara lain; Syaiful Huda (ketua komisi, PKB), dan empat wakil ketua Agustina Wilujeng Pramestuti (PDIP), Hetifah Sjaifudian (Golkar), dan Dede Yusuf Macan Effendi (Demokrat), Abdul Fikri Faqih (PKS).

Berikut rangkuman keputusan pemerintah tentang ujian nasional ditiadakan dilansir dari Tribun Timur dalam artikel 'BREAKING NEWS: Darurat COVID-19; Ujian Nasional SMA, SMP, SD dan Madrasah 2020 Ditiadakan'

1. Akumulasi nilai rapor

Sejumlah siswa kelas XII mengerjakan soal Bahasa Indonesia saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6, Surabaya, Senin (25/3/2019). (surya.co.id/ahmad zaimul haq)

Sebagai pengganti UN, pemerintah memutuskan akumulasi nilai rapor peserta UN akan jadi rujukan kelulusan.

Sementara hasil UN SMK yang telah digelar selama empat hari, mulai Senin 16 hingga  Kamis 19 Maret 2020 pekan lalu tetap akan dijadikan standar kelulusan.

2. USBN secara daring

Opsi meniadakan UN untuk sekolah menengah, dasar dan madrasah hanya akan diambil jika pihak sekolah menjamin mampu menyelenggarakan USBN dalam jaringan (daring).

Ini berarti sekitar 7,0 juta Siswa SMA, SMK, SMP dan madrasah akan menyelesaikan soal UN di rumah.

Tahun ini di Indonesia ada 7.072.442 peserta UN dari total 85.959 unit sekolah penyelaggara di 531 kabupaten kota di 34 provinsi.

Namun, opsi ini sepertinya tidak bisa digelar.

Alasannya, unit komputer  soal UN dan server penyimpan dan pengelola jawaban soal UN berada di 99.048 Server Sekolah (Utama).

 “Kami sepakat bahwa opsi USBN ini hanya bisa dilakukan jika dilakukan secara daring, karena pada prinsipnya kami tidak ingin ada pengumpulan siswa secara fisik di Gedung-gedung sekolah,” kata Ketua Komisi X DPR Saiful Huda.

3. Keputusan teknis segera keluar

Reaksi Ikatan Guru Indonesia Soal Mendikbud Nadiem Makarim Hapus UN, Tak Setuju Dijalankan 2021 (Youtube Tribunnews)

Paling lambat, Selasa (24/3/2020) atau empat hari sebelum penyelenggaraan UN SMA dan madrasah yang digelar Senin (30/3) hingga 1 April 2020 pekan depan, keputusan teknis menteri pendidikan dan kebudayaan dijadwalkan keluar.

UN untuk SMA dan Aliyah digelar pekan depan, Senin (30 Maret hingga 1 April 2020). 

Sedangkan UN SMP/Mts dijadwalkakan pekan ketiga April, 20 - 23 April 2020.

Sementara UN level SD dan ibtidaiyah 29-30 April 2020.

Pelaksanaan UNBK SMA di Jawa Timur Ditunda

Sementara itu, Dinas Pendidikan Jatim memutuskan menunda pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA/MA di Jawa Timur setelah melihat perkembangan kasus virus corona atau Covid-19.

Ujian yang seharusnya digelar pada 30-31 Maret dan 1-2 April 2020 tersebut ditunda menjadi tanggal 6-9 April mendatang.

Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi menuturkan penundaan ini berkaitan pemantauan dan tindak lanjut antisipasi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di satuan pendidikan.

Namun, jadwal pelaksanaan UNBK yang direncanakan pada April mendatang tetap akan memperhatikan perkembangan perkembangan Covid-19 di Jatim.

"Untuk jadwal belajar di rumah bagi siswa SMA/SMK dan PK-PLK yang awalnya hanya hingga 29 Maret 2020 juga diperpanjang hingga 5 April mendatang,"urainya minggu (22/3/2020).

• Waspada Corona, Simak Lama Masa Inkubasi Virus, Gejala Hingga Cara Melindungi Diri dari Covid-19

Selain itu, perpanjangan belajar di rumah juga disertai dengan instruksi agar kepala sekolah, pengawas sekolah, guru dan tenaga kependidikan juga melaksanakan tugas dari rumah masing-masing. Terhitung mulai tanggal 23-29 Maret.

"Mereka akan mulai melaksanakan tugas kantor pada 30 Maret. Pelaksanaan tugas dari rumah ini juga akan diterapkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan efisien," lanjut Wahid.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi. (SURYA.co.id/Sulvi Sofiana)

Mantan Kepala Dishub Jatim ini juga menambahkan, selama masa belajar di rumah, baik kepala sekolah ataupun guru melakukan komunikasi secara intensif dengan orang tua/wali peserta.

Hal itu untuk mendukung moral, material, dan spiritual yang sepenuhnya dalam diri anak-anaknya demi kelancaran proses pembelajaran di rumah.

"Tugas-tugas yang diberikan pada peserta didik dalam masa belajar di rumah diprogramkan sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan tetap mempertimbangkan waktu dan tingkat kesulitan siswa baik dalam aspek teknis maupun substansi pembelajaran, "urainya.

Untuk menyiasati pembelajaran di ruman agar tidak disalahgunakan, sekolah diminta untuk melaporkan pelaksanaan proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan secara berjenjang.

"Jadi kami juga akan mulai operasi satpol PP untuk memantau lokasi nongkrong anak-anak. Jadi biar benar-benar mereka ini belajar di rumah, "lanjutnya .

Wahid juga menghimbau seluruh dan Satuan Pendidikan untuk memasang baliho atau spanduk terkait himbauan pencegahan penyebaran virus  covid-19.

"Terkait desain, warna dan isi baliho atau spanduk diserahkan kepada Cabdindik atau Satuan Pendidikan masing-masing dengan mengacu pada imbauan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi pemerintah," pungkasnya.

Sementara itu, melalui surat edaran nomor B-1752/Kw.13.1.2/KP.01/03/2020, Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Ahmad Zayadi menyampaikan jadwal pembelajaran di rumah dari semua tingkat RA, MI, MTs dan MA, yang semula berakhir pada tanggal 29 Maret 2020, akan diperpanjang hingga tanggal 5 April 2020.

Sedangkan untuk Guru dan Tenaga kependidikan akan kembali melaksanakan tugas pada 30 Maret 2020.

"Satuan kerja dan Madrasah maupun Pondok Pesantren harus mengambil langkah pencegahan Virus COVID-19 di lingkungan masing masing, "ujarnya.

Langkah itu meliputi penyediaan sarana cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir dan hand-sanitizer, melakukan penyemprotan dengan desinfektan, menggulung karpet di mushola/masjid, dan menjaga kebersihan, menjaga jarak antara pribadi (Social Distancing) serta mengikuti Protokol yang ditetapkan pemerintah setempat.

Sebagian artikel ini sudah tayang di Surya.co.id dengan judul Ujian Nasional SD SMP SMA & Madrasah Resmi Ditiadakan karena Corona, ini yang Jadi Rujukan Kelulusan

• Dibanding Orang Dewasa, Bayi dan Anak-anak Jarang Terkena Virus Corona, Mengapa? Ini Penjelasan WHO

• UPDATE Total Kematian Virus Corona di Italia Capai Angka Tertinggi, Ada 6.077 Pasien Meninggal