Mengenal Baguette, Roti Asal Prancis yang Diburu Warganya Saat Pengumuman Lockdown

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi roti baguette

TRIBUNSTYLE.COM - Prancis merupakan salah satu negara di Eropa yang memberlakukan lockdown dalam menangkal persebaran virus corona.

Panic buying pun melanda warganya di mana mereka berburu bahan makanan serta benda-benda untuk keperluan karantina.

Namun, warga Prancis tak begitu tertarik untuk memburu persediaan tisu toilet seperti yang terjadi di negara yang menerapkan lockdown lainnya.

Mereka justru berbondong-bondong pergi ke toko roti untuk membeli baguette saat pengumuman lockdown.

Apa Itu Baguette?

Baguette adalah roti khas Prancis yang biasanya menjadi santapan sehari-hari warganya.

Ilustrasi roti baguette (Pixabay)

4 Makanan & Minuman yang Menggunakan Jahe, Ampuh Menjaga Daya Tahan Tubuh & Penangkal Virus

3 Jenis Bahan Makanan yang Diperlukan Selama Isolasi Diri di Rumah Agar Tak Alami Panic Buying

Bentuknya lonjong dengan diameter 5-6 cm dan panjang sekitar 65 cm.

Pada umumnya, berat baguette adalah sekitar 250 gram.

Baguette juga disebut sebagai "French Stick", dan di Indonesia dikenal dengan "Roti Tongkat".

Roti ini merupakan tipe roti kerak berwarna cokelat keemasan.

Kerenyahannya adalah hal yang wajib ada, karena itu adalah yang membuat aroma baguette lebih terasa saat dikonsumsi.

Bagian dalamnya terasa lembut dengan rasa seperti roti tawar pada umumnya.

Karena rasanya mirip seperti roti tawar, roti baguette sering disantap dengan berbagai cara.

Di negara asalnya, roti ini biasa dimakan bersama dengan daging giling atau ikan tuna.

Ilustrasi roti baguette (Pixabay)

Jenis-Jenis Roti Baguette

Dilansir dari Kompas.com, ada tiga jenis roti baguette.

Ketiga jenis roti asal Prancis itu antara lain baguette biasa, baguette moulee, dan baguette farinee.

Kendati rasanya sama, hal yang membedakan ketiganya adalah cara membuatnya.

Baguette dibuat dengan bahan baku tepung terigu, ragi, air, dan garam.

Bedanya dengan kedua jenis lainnya, baguette moulee dibuat menggunakan oven industri, dan baguette farinee ditambahkan lapusan kulit tepung sebelum dipanggang.

Cara membuat baguette yang lezat membutuhkan kesabaran karena prosesnya memerlukan waktu berhari-hari.

Ilustrasi Prancis (Pixabay)

Roti sebagai Bagian dari Budaya Prancis

Sejarawan asal Amerika Serikat, Steven Kaplan, yang juga pembuat roti profesional menjelaskan tentang roti sebagai budaya Prancis.

“Negara kemakmuran pertama kali digambarkan di Perancis sebagai sebuah negara yang dapat memberi jaminan kepada masyarakat akan rotinya,” kata Kaplan yang kini tinggal di Inggris.

Sebagai informasi, pada saat Perang Dunia I dan II, roti menjadi sesuatu yang sangat penting di Prancis.

Bahkan Kaplan menyebutkan dalam krisis terburuk, toko roti harus buka layaknya kantor pemadam kebakaran, apotek, dan rumah sakit.

Negara yang memiliki penduduk 67 juta orang tersebut mengonsumsi setidaknya 9 miliar roti setiap tahunnya.

Bahkan, mereka memiliki kompetisi untuk baguette terbaik di Paris.

Selasa (17/3/2020) lalu, Kementerian Ketenagakerjaan Perancis menyetujui sebuah kebijakan khusus yang memperbolehkan toko roti untuk tetap buka setiap hari dan bukan hanya enam hari saja. (TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

7 Pria Asal Spanyol Terjerat Hukuman Karena Melanggar Sistem Lockdown, Ada yang Nekat Lamar Pacarnya

Perbedaan Social Distancing dengan Lockdown, Mana yang Lebih Cocok Diterapkan di Indonesia?

Ilustrasi makanan saat social distancing. (Kolase TribunStyle (Pixabay))

3 Jenis Bahan Makanan yang Diperlukan Selama Isolasi Diri di Rumah Agar Tak Alami 'Panic Buying'

Panic buying tidak hanya dialami oleh negara yang menerapkan lockdown.

Negara yang menerapkan cara lain seperti social distancing seperti Indonesia juga mengalami fenomena panic buying.

Akibat dari hal ini, banyak masyarakat yang melakukan belanja secara berlebihan sebelum melakukan social distancing dan tinggal dirumah untuk sementara waktu.

Hal ini menyebabkan bahan-bahan pokok ludes terjual dan terjadi kelangkaan.

 

Sebenarnya, masyarakat bisa memiliki bahan-bahan makanan yang diperlukan untuk disimpan sebagai stock di rumah.

"Orang kan banyak yang kepikiran makannya saja, tapi kan kualitasnya harus bagus juga," demikian diungkapkan Chef Yuda Bustara ketika dihubungi, Kamis (19/3/2020), seperti dilansir dari Kompas.com.

Untuk menghindari panic buying, Chef Yuda merekomendasikan untuk mempersiapkan tiga jenis makanan berikut ini.

  • Makanan kaya akan karbohidrat
Beras (Newsmobile)

Karbohidrat adalah salah satu komponen penting yang harus ada dalam setiap menu makanan.

Karbohidrat tidak hanya terdapat pada nasi, ada berbagai jenis makanan yang mengandung karbohidrat.

Maka, pilihlah makanan lain yang mengandung karbohidrat tinggi selain beras jika beras stoknya sudah mulai menipis.

"Kita punya banyak opsi jadi enggak perlu panic buying. Beras juga bisa diganti kentang, pasta, singkong, mie, dan lainnya," kata dia.

  • Sayuran yang tinggi serat
Sayuran (Tribun Travel - Tribunnews.com)

Selain karbohidrat, asupan serat juga perlu dipenuhi selama melakukan social distancing.

Kebutuhan serat bisa dipenuhi dengan beberapa bahan pokok seperti oat atau beras merah.

Selain itu, serat juga bisa ditemukan dalam sayiran yang tinggi serat sebagai pelengkap menu makanan.

Sayuran berbatang seperti brokoli dan wortel cenderung lebih awet disimpan dibandingkan dengan sayuran berdaun.

"Sayur berdaun paling bisa disimpan sampai tiga hari. Sayur bisa dimasak dulu lalu dibekukan, bisa disimpan lama," ungkapnya.

Selain sayuran segar, sayuran beku yang ada di supermarket juga bisa menjadi pilihan.

Menurut Yuda, sayuran beku tetap memiliki nutrisi yang sama dibandingkan dengan nutrisi sayuran segar.

  • Makanan berprotein
Telur (Healthline)

Telur bisa menjadi sumber protein yang paling mudah didapatkan dan lebih murah.

Selain telur, asupan protein bisa didapatkan dari daging kalengan, misalnya tuna atay kornet agat bisa disimpan lebih lama.

Akan tetapi, daging segar juga bisa menjadi persediaan, karena bisa dibekukan dalam lemari es.

Jika tidak memiliki microwave, kamu bisa menghangatkan makanan itu dengan cara lain seperti dikukus, direbus, atau menggunakan rice cooker dan penanak nasi.

(TribunStyle.com/Anggie)

Cegah Virus Corona, 15 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Sistem Imun Tubuh, Brokoli hingga Bawang Putih

Gejala Corona Per Hari, Hari Ke-5 Sulit Napas, Memburuk Hari Ke-7